Xanana Gusmao Sebut Obrigado Barak: Ini Untuk Tingkatkan Hubungan Indonesia-Timor Leste, Ada Apa?
Dua batalyon medis dari Angkatan Darat dan Marinir juga saat itu direncanakan berada di kapal dan akan melakukan layanan medis darat.
Perjalanan tersebut merupakan misi luar negeri pertama yang dilakukan oleh kapal tersebut bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan.
Untuk misi tersebut KRI SHS-990 membawa satu helikopter Bell 412 EP yang dibangun oleh PTDI Bandung Jawa Barat pada tahun 2012 milik 400 Skuadron Air Wing 1, Pusat Penerbangan Angkatan Laut untuk evakuasi udara.
Satgas terdiri dari 426 personel, yang terdiri dari 156 awak kapal dan 51 dokter spesialis dan dokter gigi berkumpul di Surabaya pada 24 Januari 2016. Tim ini dipimpin oleh Dirjen Penguatan Pertahanan, Laksamana Muda Agus Purwoto.
Setelah empat hari perjalanan tak terlupakan dari Surabaya, kapal tiba di pelabuhan Dili pada 29 Januari 2016.
Kapal disambut hangat oleh Duta Besar RI di Dili, Primanto Hendrasmoro, dan dari Menteri Pertahanan RDTL, Cirilo Cristovao, Menlu dan Kerjasama, Hernani Coelho dan Menteri Kesehatan Maria do Ceu Pina serta warga Dili.
Menteri Pertahanan RDTL Mr Cirilo Cristovao menyatakan bahwa misi ini merupakan perwujudan hubungan baik antara kedua pemerintah.
Pelayanan kesehatan kemudian dibuka secara resmi oleh Panglima Forza Defeza, Mayjen Lere Anan Timor.
Para pejabat tinggi kemudian mengunjungi fasilitas kapal yang akan digunakan dalam misi tersebut.
Pada hari pertama 765 veteran dan personel jaga aktif dirawat termasuk beberapa VIP diperiksa secara medis, dan 13 operasi.
Pada hari kedua terdapat 1955 pasien dengan 113 operasi yang dilakukan.
Pada hari ketiga sebagai hari terakhir terdapat 706 pasien dan 70 operasi.
Totalnya 3426 pasien dan 196 operasi. Angka tersebut melebihi ekspektasi yang mencapai 2000 pasien. Yang mengejutkan, sebagian besar dari operasi kecil tersebut adalah 123 pasien sunat.
Xanana Gusmao, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis negara, mengunjungi kapal dua kali dan berharap kegiatan seperti itu dapat diperluas di masa depan.
Ia mengucapkan terima kasih banyak, obrigado barak, dalam bahasa Tetun, atas bantuan pengobatan yang dilakukan Indonesia saat ia mengundang seluruh petugas untuk makan malam di Timor Plaza.
Xanana Gusmao mengatakan bahwa misi ini akan meningkatkan hubungan antara pemerintah Indonesia dan Timor-Leste.