Allahu Akbar, Suara Terakhir Pratu Suparlan Saat Bertempur Sendirian Lawan Fretelin di Timor Leste
Maklum saja tempat tersebut merupakan sarang Fretilin si 'Krebo Hutan', mereka adalah pemberontak yang berjuang untuk kemerdekaan Timor Timur.
Namun sebelum ajal menjemput dengan sisa-sisa tenaga Pratu Suparlan mengambil granat dari kantongnya, menarik pin dan meloncat di kumpulan milisi Fretilin.
• Ini Tamparan Bagi Kapolri Jenderal Idham Azis, Oknum Polisi Diduga Peras Pengrajin di Cilacap
• WOW, Ternyata Timor Leste Punya Emas Hijau,Kekayaan Yang Paling Diagungkan Dalam Kronik Klasik China
"Allahu Akbar..." Pratu Suparlan berteriak untuk terakhir kalinya lantas ledakan keras terdengar dari granat tadi, pratu Suparlan gugur bersama para milisi Fretilin yang 'ikut diajak mati' oleh aksi nekat Pratu Suparlan.
Pasukan bantuan segera tiba bersama sisa anggota Kopassus yang berlindung di celah bukit tadi mereka menyerbu para milisi Fretilin.
Para milis berhamburan ketika diserbu oleh TNI, mereka lari kalang kabut.
Pada malam hari setelah pertempuran selesai jumlah korban di pihak Kopassus mencapai 7 orang termasuk pratu Suparlan yang jenazahnya ditemukan dalam keadaan tak utuh.
Sedangkan pihak Fretilin jatuh korban sebanyak 83 orang dan sisanya ada yang ditangkap hidup-hidup.
Berkat keberaniannya Pratu Suparlan dinaikkan pangkatnya menjadi Kopda (Anumerta) dan tanda jasa Bintang Sakti.
Nama Pratu Suparlan juga diabadikan sebagai nama Lapangan Udara Perintis di Pusdikpassus Batujajar Bandung.
Dengan semboyan 'Berani, Benar, Berhasil' Kopassus tidak mau jemawa dengan semua prestasi yang didapat melainkan semua itu demi jayanya negara Indonesia.
'Kami Bukannya Hebat Tapi Terlatih.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID: https://intisari.grid.id/amp/032367960/ajak-orang-orang-fretilin-mati-bersamanya-inilah-kisah-dramatis-pratu-suparlan-dalam-pertempuran-kopassus-vs-fretilin-di-timor-leste