Berita G30S PKI

Putri Jenderal Ahmad Yani Ini Masih Trauma Ketika Mengenang Ayahnya Disiksa Dalam Peristiwa G30S/PKI

Rasa trauma yang dialami Amelia ketika menulis, kerap membangunkan visualisasi sang ayah seolah datang kembali dan merasa dekat dengannya.

Editor: Frans Krowin
TribunBangka.com
Kolase Amelia Achmad Yani Putri dan Jenderal Achmad Yani, korban keganasan PKI pada Gerakan 30 September PKI tahun 1965. 

Putri Jenderal Ahmad Yani Ini Masih Trauma Ketika Mengenang Ayahnya Disiksa Dalam Peristiwa G30S/PKI

BANGKAPOS.COM - Memasuki bulan September, peristiwa G30S PKI selalu menggaung dari awal hingga akhir bulan ini.

Wajar saja, peristiwa G30S/PKI merupakan sejarah kelam bagi rakyat Indonesia 55 tahun silam.

Karenanya peristiwa tersebut juga membebankan psikologis hingga orang-orang traumatis.

Hal ini rupanya juga pernah dialami oleh putri Jenderal Ahmad Yani, yaitu Amelia Achmad Yani.

Dikutip dari Intisari, untuk menghilangkan trauma tersebut, Amelia bahkan sempat tinggal lebih dari 20 tahun di desa terpencil.

Seperti diketahui, Jenderal Achmad Yani adalah satu di antara korban pembataian G30S/PKI.

Ia merupakan komandan TNI AD yang lahir pada tahun 19 Juni 1922 di Purworejo.

Jenderal Achmad Yani menjadi sasaran PKI lantaran sangat menentang keberadaan faham komunis di Tanah Air.

Jenderal TNI Ahmad Yani sempat berdebat sengit saat rumahnya dikepung tentara antek PKI.

Inul Daratisa Ungkpa Fakta Baru Hubungan Lesty Kejora Rizky Billar, Sudah Siap Nikah? Cek Kebenaran!

Sosok Tomy Winata Pengusaha Tionghoa Yang Kerap Dituding Mafia, Proyek Militer Pertama di Singkawang

Namun, perdebatan itu justru membuatnya tewas bersimbah darah karena ditembak oleh para tentara tersebut.

Jasadnya pun dibawa dan dikubur di Lubang Buaya.

Karena kejadian keji G30S/PKI inilah Amelia Achmad Yani kemudian trauma.

Amelia adalah putri ketiga dari delapan bersaudara putra dan putri Jenderal Achmad Yani.

Dikutip dari Kompas.com lewat wawancara khusus 10 Oktober 2017 lalu, Amelia mengingat peristiwa kelam menimpa ayahnya tersebut.

Untuk mengobati trauma tersebut, ia juga kerap menggelar tahlilan untuk mendoakan mendiang.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved