Berita Timor Leste

Meski Punya Ladang Minyak Tapi Timor Leste Masih Terima BBM Selundupan Dari Indonesia, Ini Alasannya

Ladang minyak Bayu-Undan dan Kitan, dua ladang minyak yang sangat mereka banggakan itu memiliki sumber daya yang makin menipis.

Editor: Frans Krowin
via hot.grid.id
Tambang minyak lepas pantai Timor Leste yang pernah meledak dan mencemarkan perairan NTT 

"Pada saat melaksanakan patroli bersama dengan rekan dari Brimob di jalan-jalan tikus yang sering dilewati penyelundup barang ke Timor Leste, kami menemukan 75 liter BBM yang sepertinya sengaja disembunyikan untuk siap dijual secara ilegal," ucap Angga.

Jeriken berisi BBM itu ditutup dahan dan ranting pohon di sekitar sungai.

Sementara pemiliknya melarikan diri.

TNI-Polri membawa BBM itu ke Pos Napan Bawah.

"Semoga dengan sinergitas dan kekompakan antara TNI - Polri dapat semakin solid dalam menjaga NKRI dari pelanggaran-pelanggaran perbatasan yang dapat mengusik serta merugikan negara," pungkasnya.

TNI-Polri gagalkan penyelundupan BBM dari Indonesia ke Timor Leste di daerah perbatasan
 
TNI-Polri gagalkan penyelundupan BBM dari Indonesia ke Timor Leste di daerah perbatasan

Timor Leste diketahui memang memiliki krisis minyak bumi.

Meskipun mereka memiliki luasan ladang minyak bumi yang jauh lebih luas dari milik Indonesia, negara yang memerdekakan diri dari Indonesia ini disebut-sebut mengalami krisis stok minyak bumi.

Sementara perusahaan minyak yang bekerja di situ membayar royalti kepada Pemerintah Timor Leste, tapi karena stoknya yang makin menipis tiap tahunnya, royalti yang dibayarkan ke negara itu makin rendah.

Dokumen Kementerian Selandia Baru juga ungkapkan, pemerintah Timor Leste juga dinilai jor-joran dalam membelanjakan uang tersebut, daripada dana yang dihasilkan dari royalti tersebut.

"Lebih dari 75 persen sumber daya di ladang Bayu-Undan dan Kitan telah habis," kata dokumen kementerian itu.

"Sejak 2012, pendapatan minyak dan gas menurun, tahun 2014 pendapatan minyak dan gas memberikan 40 persen lebih rendah kepada Timor Leste dibandingkan 2013," katanya.

Pada tahun 2014, dana minyak bumi itu menyumbang 93 persen dari total pendapatan negara, tetapi pemerintah membelanjakan dua kali pendapatan sebenarnya dari dana tersebut setiap tahun sejak 2008," jelasnya.

Menurut Al Jazeera, cadangan minyak yang jadi pabrik uang Timor Leste diperkirakan akan kering tahun 2022 dan jika tidak ada penggantinya tahun 2027 negara itu bisa bangkrut.

"Ini adalah situasi yang menantang," kata da Costa.

"Kami harus mendorong elit penguasa Timor Leste untuk berpikir menangani situasi ini dengan cepat, jika tidak ini akan berkelanjutan," imbuhnya.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved