Gubernur Lemhannas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo: Memulihkan Ekonomi Kalau Tidak Sehat Percuma

Gubernur Lemhannas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo: Memulihkan Ekonomi Kalau Tidak Sehat Percuma

Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo 

Mulai dari kedaulatan yang dimiliki oleh rakyat sampai mewakilkan kepada wakilnya yang dia pilih dalam Pemilu dan Pilkada itu dijalankan. Itu juga tidak memuaskan semua. Banyak yang berbeda pendapat. Banyak yang tidak puas. Ada saluran untuk menyampaikan saran-saran itu.

Kedaulatan tetap dimiliki rakyat. Kita sebagai rakyat jangan hanya menyerahkan kepada pemerintah. Dan selesai setelah kita tusuk di TPS kita pulang, tidur. Tinggal mengamati kritik-kritik pemerintah.

Kita punya kewajiban dan hak untuk mengontrol pemerintahan. Kita punya akal pikiran untuk mencari upaya memberikan sumbangan langsung dikatakan melalui masyarakat madani, prakarsa-prakarsa mandiri di dalam masyarakat untuk membantu agar kekhawatiran tadi tidak terjadi.

Pengangguran berpotensi meningkat pada 2021 menjadi 5,5 juta bahkan angka pesimistis, tingkat pengangguran 9,1 persen menjadi 10,7 juta -12, 7 juta. Sangat krusial jelang tahun politik?

Kemungkinan terburuk kalau semua warga negara Indonesia itu tidur, semua warga negara Indonesia akan mati. Itu tidak mungkin terjadi, proses kebijakan tetap dilakukan oleh pemerintah untuk mencari solusi mengatasi tantangan tersebut.

Dan ini sudah khas terjadi untuk Indonesia, tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran, itu negara demokrasi terbesar Amerika Serikat juga mengalami kesulitan, lebih sulit daripada kita. Jadi kita tidak sendirian.

Apa dimintai masukan oleh Jokowi untuk mengatasi kekhawatiran yang ada akibat pandemi?

Beliau punya menteri fungsional, kemarin Lemhanas diterima Presiden untuk memberikan rekomendasi dalam rangka membangun ketahanan pangan. Kita berkomunikasi, tapi presiden punya banyak pembantu fungsional yang mungkin datanya lebih lengkap sehingga di dalam perangkat atau instrumen pengambilan keputusan, presiden itu bisa memilih dari alternatif-alternatif yang ada. Banyak pembantu-pembantu presiden di sekeliling beliau.

Mengapa khusus ketahanan pangan?

Berdasarkan indikasi-indikasi, pertama dari badan pangan dunia mengatakan bahwa akan terjadi krisis ekonomi di masa depan. Krisis itu akan melahirkan krisis pangan, maka Bapak Presiden mempunyai visi agar kita tidak jatuh dalam kesulitan ketika kita menghadapi krisis pangan.

Soal lain, TNI AD dilibatkan secara penuh dalam penemuan vaksin Covid-19 bersama Unair. Bagaimana Anda membaca langkah Jokowi ini?

Kita tidak bisa menilai kebijakan itu benar atau salah, baik atau buruk. Di dalam demokrasi, yang dinilai itu adalah keabsahan. Legalisme dan konstitusionalisme, apakah yang memberikan perintah itu yang punya kewenangan untuk memberikan perintah?

Kalau memang yang memerintah punya kewenangan, sah saja perintah itu. TNI punya presiden, jadi kalau presiden memerintahkan untuk membantu membuat vaksin, menegakkan protokol kesehatan, itu sepenuhnya adalah hak prerogatif presiden. Secara demokrasi itu benar.

Kontrol itu datang dari DPR, yang mengendalikan secara politik. Itu nantinya akan menjadi ranah antara DPR dan eksekutif. Masyarakat juga bisa melalui kontrol sosial, disampaikan melalui media. Yang penting bahwa, kita mematuhi alur-alur yang disediakan demokrasi, untuk mengatur kehidupan kita bersama.

Memang nantinya kalau bisa berbicara di dalam takaran normatif, tentu presiden sudah punya pertimbangan mengapa TNI dikerahkan untuk menemukan vaksin Covid-19.

Apa yang Lemhanas rekomendasikan untuk pemerintah ketika kita tidak tahu sampai kapan pandemi Covid-19 akan berlangsung?

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved