Gubernur Lemhannas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo: Memulihkan Ekonomi Kalau Tidak Sehat Percuma
Gubernur Lemhannas Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo: Memulihkan Ekonomi Kalau Tidak Sehat Percuma
Dibandingkan krisis moneter 1998 dan 2008. Dampaknya seperti apa menurut Anda terkait Ketahanan Nasional?
Kita tidak menilai krisis dari satu kali, dua kali, sampai 200 kali. Itu abstrak. Saya lebih baik mengambil metodologi urut-urutan kebijakan publik. Untuk bisa memperhitungkan data kriteria yang ada untuk bisa dipertimbangkan dan digunakan dalam rangka mengatasi krisis.
Tidak bisa disamakan dengan krisis 1998, kemudian 2008. Tidak bisa disamakan. Karena masing-masing punya kriteria yang berbeda. Jadi gunakan logika, data, dalam tatacara menyusun kebijakan publik. Dan kita ambil kebijakan-kebijakan sesuai tujuan berdasarkan data yang ada.
Bagaimana dampak pandemi untuk Ketahanan Nasional kita?
Jawaban sederhana logis saja. Ketahanan Nasional itu adalah sebuah outcome, hasil totalitas kumulatif. Di Lemhanas kita mempunyai aspek-aspek untuk kita analisis. Namanya Gatra. Aspek di Lemhanas.
Tri Gatra. Itu modal dasar. Takdir yang diberikan Tuhan kepada kita. Pertama adalah Geografi. Kita ditakdirkan unutk hidup di dalam negara yang berbentuk negara kepulauan. Ini berbeda dengan negara kontinental.Negara kontinental kita jalan kaki saja, kita punya saudara di mana-mana itu bisa kita jangkau. Kalau negara kepulauan itu harus menyebrangi perairan.
Demikian juga untuk pertimbangan pertahanan akan berbeda. Itu geografi. Yang kedua kita punya kekayaan alam yang melimpah. Tapi kita tidak hanya berhenti di situ saja. Kita harus memiliki teknologi dan usaha agar sumber kekayaan alam itu punya arti dan bisa kita nikmati secara konkrit di dalam kehidupan kita.
Tentu dalam aspek kesejahteraan dan mungkin lain-lainnya dalam aspek keamanan. Ketiga adalah demografi. Populasi penduduk manusia yang menghuni negara itu. Kurang lebih 260 jutaan. Karakteristiknya terdiri dari Kebhinekaan. Berbagai macam suku, agama, bahasa. Ini memberikan tantangan.
Dia memberikan kekayaan alam bagi kita. Tapi jika tidak dikelola baik bisa menjelma untuk menjadi ancaman bagi kita. Itu Trigatra. Geografi relatif statis. Sumber kekayaan alam relatif statis.
Demografi ini manusia. Yang punya akal pikiran dan punya hati dinamis. Pikiran itu ingin diwujudkan yang bisa saja pikiran yang berkumpul di satu komponen masyarakat berbeda dengan pikiran yang lain.
Dari komponen masyarakat yang berbeda. Terkadang ini menimbulkan friksi. Jadi ini dinamis demografi. Kondisi dinamis ini kita bagi lagi dalam aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.
Ketahanan nasional hanya akan bisa baik dan efektif kalau masing-masing ketahanan di dalam aspek, misalnya ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan itu bisa kita kelola dengan baik dan menjadi efektif.
Semua warga negara mempunyai peran untuk berkontribusi membangun ketahanan aspek agar terjadi tingkat ketahanan aspek secara baik.
Ada kekhawatiran kalau pandemi tidak terkendali, menimbulkan krisis, dan membuat kepercayaan terhadap pemerintah bisa goyah?
Itu kan kekhawatiran yang belum tentu benar. Tetapi negara kita sudah dibangun sistem politik, secara demokratis. Yang menyediakan prosedur, mekanisme, dan struktur bagaimana mengelola negara ini.