Rumah Kumuh Arek Disulap Relawan Taman Daun Lembata Jadi Rumah Layak Huni Dengan Gemohing
Sebuah rumah kumuh Mama Arek disulap Relawan Taman Daun Lembata jadi rumah layak huni dengan gemohing
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Prosesi penjemputan Mama Arek pun dilakukan secara gemohing dengan mengajak seluruh warga desa Leudanung beramai-ramai menyambut kedatangan Mama Arek ke rumah baru melalui tradisi dan budaya lokal berupa sapaan adat, tarian hedung yang diiringi oleh gong-gendang dan alat kesenian tradisional khas Kedang yaitu tatong serta pemotongan pita secara simbolik.
Penjemputan Mama Arek dipandu oleh Kepala Desa Leudanung menuju rumah lama untuk membawa seluruh keluarga menuju rumah baru. Kemeriahan dan rasa haru yang bercampur aduk menjadi satu.
Seluruh warga desa Leudanung yang terdiri dari 3 dusun itu semua turun ke kampung dan beramai-ramai bersuka cita menyambut kedatangan Mama Arek sekeluarga.
Pecah tangis dan isak haru kebahagiaan dari warga sekitar yang menyaksikan seketika menyeruak ketika Mama Arek memasuki rumah barunya.
Tak terkecuali Mama Arek, anak-anaknya beserta dengan cucunya. Rasa syukur yang tiada akhir bagi mereka ketika mendapatkan sedikit berkat yang disalurkan lewat Taman Daun ini.
Salah satu relawan Taman Daun, John Batafor memandu Mama Arek dan mempersilakan memasuki rumah barunya. Rumah yang dibangun cukup sederhana namun mampu membuat yang tinggal akan merasa nyaman.
Menurut John, rumah ini adalah rumah keempat yang dibangun setelah tiga rumah lain yang mereka bangun di Kecamatan Atadei, Kecamatan Buyasuri, dan Kecamatan Nubatukan. Harapan Taman Daun adalah semoga tidak ada lagi orang yang menderita di masa tua mereka nanti.
"Kami hanya ingin menyambung berkat kepada orang yang sangat membutuhkan. Aksi sosial ini akan selalu kami lakukan hingga nanti. Jika ada yang membutuhkan, kami pasti akan usahakan membantu meringankan beban mereka. Kami pun juga bukan orang kaya, namun kami sadar bahwa apa yang kami miliki ini sebagian adalah milik mereka juga. Kami akan selalu menghidupkan budaya gemohing untuk semua hal kebaikan," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)