Berita Kabupaten TTS Terkini
Di Kabupaten TTS - NTT, BBM Bersubsidi di Soe Langka, Antrean Panjang, Ini Penyebabnya Simak INFO
Katanya ada kebijakan pusat untuk pembatasan khusus BBM bersubsidi. Kita sudah sebulan terakhir premium dan solar masing-masing hanya 8 ton. Sempat du
Laporan Reporter Pos-Kupang.Com, Dion Kota
POS-KUPANG.COM | SOE - Bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di kota Soe, Kabupaten TTS mulai langkah. Hal ini menyebabkan antrean panjang kendaraan, baik roda dua maupun roda empat menghiasi wajah SPBU 02 Kilo 3 dan SPBU 04, Oenali.
Hanya dalam hitungan 3 jam, BBM jenis premium sudah habis di SPBU 02 Kilo 3
Pengawas SPBU 02 Kilo 3, Defry Bansae mengatakan, kelangkaan BBM bersubsidi di Kota Soe dipicu adanya pembatasan BBM bersubsidi oleh pihak Pertamina.
Sudah sebulan terakhir, distribusi BBM bersubsidi (premium dan solar) dari pihak Pertamina tidak sesuai permintaan. Pihak SPBU meminta stok 16 ton premium dan 16 ton solar, tetapi yang diakomudir masing-masing hanya 8 ton.
" Katanya ada kebijakan pusat untuk pembatasan khusus BBM bersubsidi. Kita sudah sebulan terakhir premium dan solar masing-masing hanya 8 ton. Sempat dua Minggu lalu kembali normal 16 ton tapi Minggu ini kembali turun hanya 8 ton," ungkap Defry saat ditemui POS-KUPANG. COM, Selasa (25/8/2020) pagi.
Ketika ditanyakan apakah dengan pembatasan BBM bersubsidi pihak SPBU tidak melayani tab BBM bersubsidi (pembeli yang membeli BBM bersubsidi untuk dijual kembali dengan harga non subsidi), Defry mengaku, pihaknya tetap melayani.
Ia mengatakan, kesulitan untuk tidak melayani tab karena mereka juga mengantre seperti pelanggan lainnya.
Selain itu, dirinya mempertimbangkan ekonomi keluarga para tukang tab BBM. Pasalnya kebanyakan tukang tab menggantungkan ekonomi keluarga pada aktivitas tersebut.
• Pemkab Sumba Timur Tunggu Juknis dan Edaran Soal Guru Honorer Dapat Subsidi Gaji, Simak INFO
• INI Pengakuan Karyawati Otak Pembunuhan Bos Pelayaran, Menyewa Pembunuh Bayaran, Kesurupan Arwah
" Kita kasihan juga kakak kalau tidak layani mereka kasihan keluarga mereka. Mereka untung sedikit saja. Kalau tidak kita layani juga nanti ribut karena mereka juga antre cukup lama baru dapat BBM," ujarnya.
Aktivitas antrean panjang pengisian BBM bersubsidi juga terlihat di SPBU 04 Oenali. Pengawasa SPBU 04, SPBU Oenali,
Ramli Amnifu, pengawas
Pengawas SPBU, Ramli Amnifu mengatakan, sejak bulan Juli lalu kuota BBM bersubsi untuk SPBU 04 mengalami penurunan. Jika bulan-bulan sebelumnya dalam sebulan SPBU 04 mendapatkan kuota hingga 300 ton, saat ini turun menjadi hanya 100 ton lebih.
• Proyek Bendung di Horowura Diduga Akan Mubazir, NIlai Proyek Rp 900 Juta
" Kuota BBM bersubsidi kita memang sementara ada penurunan, katanya ada pembatasan dari pusat," jelasnya. (din)
Area lampiran