Setiap Hari Warga Kota Ende Hasilkan 30 Ton Sampah, Kendala Kontainer Hingga Belum Punya TPA

Setiap hari warga Kota Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Provinsi NTT) hasilkan 30 ton sampah

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/Thinkstock/Milkare
Ilustrasi sampah plastik 

POS-KUPANG.COM | ENDE - Setiap hari warga Kota Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Provinsi NTT) hasilkan 30 ton sampah. Kota Ende padat penduduk, tergolong kota ramai di NTT, sehingga tata kelola sampah mesti terus dibenahi.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ende mengalami kendala urusi sampah. Selain terbatasnya jumlah truk dan kontainer sampah, Ende belum memiliki Tempat Pembuangan akhir (TPA).

Demikian disampaikan oleh Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Ende, Haris Abdul Majid saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, di sela kesibukan mengikuti kegiatan kunjungan kerja Pemprov NTT, Senin (10/8/2020).

Kamis Ini, Dinas Dukcapil Luncurkan SIMPEL

Dia menyebut, saat ini dari sepuluh (10) truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup, hanya empat (4) truk yang beroperasi, yang lain rusak. "Yang dalam kondisi baik cuma empat itu, dari sepuluh yang kita punya," kata Abdul.

Sementara jumlah kontainer sampah juga terbatas. "Kalau ditanya alasannya kenapa sampah berseliwaran di jalan, trotoar dan lain-lain, yah jumlah kontainer sampah kita kurang," ungkapnya.

PDIP Umumkan 75 Paslon Pilkada 2020, Maria Lali: Kita Menunggu SK untuk Paket Hebat

Abdul menerangkan, sebenarnya sudah ada solusi untuk atasi terbatasnya jumlah kontainer sampah. Pihaknya minta kepada warga dan sudah disepakati untuk menaruh sampah di dekat lokasi yang bisa dijangkau mobil sampah.

"Tetapi harus malam, sehingga pagi-pagi sekali petugas sampah datang angkut. Nah terjadi selama ini, warga simpannya bukan malam, malah siang, makanya sering didapati sampah-sampah di pinggir jalan," ungkapnya.

Abdul mengatakan setiap hari sampah diangkut dan dibuang ke area dekat gunung Ia. "Kita belum punya TPA, kita buangnya masih di ruang terbuka," ungkapnya.

Lanjutnya, sebenarnya tahun 2020 ini Kabupaten Ende sudah punya TPA atau minimal tengah dikerjakan. Namun karena ada ada pergeseran alokasi dana karena pandemi Covid-19, ditunda ke tahun 2021.

"Lokasinya sudah ada dan kita pakai konsultan untuk setting dan uji kelayakan dan sudah. Namun kita tau sendiri karena pandemi Covid-19 ini, makanya tertunda. Kita harap tahun 2021 nanti kita bis fokus urus TPA," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved