Video-Buaya Raksasa Berusia 112 Tahun Mati Setelah Ditangkap Warga Bangka Belitung

Seekor buaya rakasasa yang telah mati beredar di media sosial. Reptil raksasa tersebut diperkiraan memiliki panjang hingga 4,5 meter.

Penulis: John Taena | Editor: John Taena

POS-KUPANG.COM, BANGKA - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bangka Belitung menyayangkan kondisi yang menimpa seekor buaya kodok di Desa Kayu Besi akhirnya mati.

Kepala Resort BKSDA Bangka Belitung, Septian Wiguna kepada Bangkapos.com, Rabu (5/8/2020) mengaku sempat menawarkan kepada aparat desa serta warga sekitar Desa Kayu Besi untuk menangani dan membawa buaya kodok untuk dikonservasi.

"Kita rencananya itu mau jemput (buaya), Selasa (4/8) pagi. Kita mau evakuasi. Hanya saja kata sekretaris desa (sekdes), itu terhalang adat atau kepercayaan masyarakat setempat (dukun), Katanya buaya itu jadi-jadianlah istilahnya jadi kita tidak dikasih jemput," ungkapnya.

Alasan ditangkapnya buaya karena menyerang warga sehingga dianggap melanggar aturan adat dan dibiarkan mati dengan sendirinya.

"Sebenarnya kita mau rehabilitasi buaya itu ke balai konservasi di Air Jangkang. Tapi kata dukun kalau sudah ditangkap tidak boleh diambil oleh pihak manapun," sebutnya.

Atas kejadian ini, Septian sangat berharap masyarakat dapat lebih intens melakukan koordinasi dengan pihaknya apabila mengalami konflik dengan buaya.

"Sebelum ditangkap apabila mengganggu, mending laporkan ke kami dulu. Kita kan juga antisipasi atau apabila ditangkap nantinya kami tetap menyiapkan lokasi rehabilitasi buaya itu," pungkasnya.

Buaya Sungai Kayubesi Sempat Mengamuk dan Dielus-elus Pawang 12 Jam Sebelum Mati

Buaya besar tapi ompong nan ganas berusia satu abad itu sempat mengamuk di hadapan sang pawang, Mang Ademi (62).

Begitu lah detik-detik bagaimana buaya besar dari Sungai Kayubesi ini mati.

Saat mengamuk, Mang Ademi si pawang buaya sempat mengusap-usap reptil tersebut hingga reptil tersebut tenang.

Tak sampai 12 jam kemudian  buaya ini mati.

Buaya besar dari Sungai Kayubesi mati, Selasa (4/8/2020) malam.

Buaya yang diketahui telah ompong dan berusia satu abad itu kemudian dipotong jadi dua bagian sebelum akhirnya dikuburkan secara terpisah.

Video-Warga Sulawesi Ditangkap Polisi Usai Transaksi Narkoba di Sikka

Video-Ingkar Janji Usai Terima Sogok, Kades Fae Dilapor ke DPRD Timor Tengah Selatan

Video-Warga Besipa’e Histeris Pagar dan Rumah Dibongkar, Tantang Petugas Bersumpah Makan Tanah

Dikuburkan Terpisah

Sebelum dikuburkan, pawang memotong leher buaya agar kepala dan tubuh terpisah lalu dikuburkan secara terpisah.

Kepala Desa (Kades), Kayubesi Rasyidi diwakili Sekdes Junaidi kepada Bangka Pos, Rabu (5/8/2020) memastikan kabar ini.

Bangkai buaya ini diangkut menggunakan alat berat untuk dikubur ke sebuah tempat.

"Lah mati semalam (buaya sudah mati malam tadi -red). Dipotong terpisah kepalanya dan dikubur terpisah di tepi sungai," kata Junaidi.

Berbobot Setengah Ton

Sebelumnya diberitakan seekor buaya ganas, panjang 4,8 meter, bobot sekitar setengah ton, berusia 112 tahun dilumpuhkan.

Buaya jenis kelamin jantan itu, dipancing sang pawang, Mang Ademi (60) atas permintaan Kepala Desa (Kades) Kayubesi, Rasyidi (45) dan warga setempat.

Pasalnya, reptil yang hidup di dua alam itu menerkam penduduk lokal.

"Kami tangkap buaya ini menggunakan pancing nomor satu pakai tali rotan umpan tupai. Buaya ini ditangkap di Sungai Kayubesi, arah Ilir perbatasan (Dusun) Limbung (Merawang). Umur buaya ini diperkirakan 112 tahun, panjang 4, 80 meter, berat sekitar setengah ton, lebar tiga keping papan," kata Pawang Buaya, Mang Ademi (60) ketika ditemui Bangka Pos, Selasa (4/8/2020) di Desa Kayubesi Kecamatan Puding Besar Bangka, pasca penangkapan buaya.

Menurut Mang Ademi, ia turun tangan menaklukan buaya itu karena warga merasa resah.

Apalagi Kepala Desa (Kades) Kayubesi, Rasyidi yang memintanya menangkap buaya yang dimaksud.

"Karena buaya ini yang sering ganggu warga, makanya kita tangkap," kata Mang Ademi merasa yakin buaya yang ia taklukan pernah menerkam warga bernama Abdullah alias Dullah (30), warga lokal.

Keyakinan Mang Ademi pada buaya tersebut sebagai pemangsa antara lain parameternya, terlihat karena buaya ini sudah tak bergigi lagi (ompong).

"Giginya ompong karena diperkiraan sudah sering menerkam orang. Buaya ini diperkirakan berasal dari arah Sungai Baturusa. Masih ada satu lagi buaya yang akan kita pancing, karena diperkirakan bakal mengganggu manusia," kata Mang Ademi.

tribunnews

Buaya ompong seberat 500 Kg ditangkap di Sungai Kayubesi Kecamatan Puding Besar Bangka. Tampak Kades Rasyid dan warga menonton predator ganas itu Selasa (4/8/2020) (bangkapos.com/ ferylaskari)

Mengenai sugesti spiritual pada buaya buruannya? Ademi menyebut bahwa secara kasat mata, buaya ompong yang ia tangkap bukan buaya biasa.

"Buaya ini bukan buaya biasa, ini buaya igon urang atau buaya 'peliharaan' orang (maaf penjelasan ini dalam istilah ghoib berdasarkan versi pawang -red)

Kita terpaksa tangkap karena menggangu warga," kata Mang Ademi.

Kepala Desa (Kades) Kayubesi, Rasyidi alias Rosidi (50) ditemui pada kesempatan yang sama, Selasa (4/8/2020) mengatakan, sudah tiga kali buaya menungggu warga di Desa Kayubesi. Karena itu pula Kades meminta bantuan pawang menaklukan buaya agar warga tidak resah.

"Sejak beberapa tahun terakhir buaya sering ganggu manusia. Mungkin habitatnya rusak karena banyaknya perusahaan kelapa sawit, sehingga makanannya punah. Selain itu, ada anggapan buaya yang ditangkap ini bukan buaya biasa, tapi buaya "peliharaan orang' ..orang luar. Ini bukan buaya kodok, karena ukurannya cukup besar. Kalau buaya kodok biasanya pendek, sedangkan ini ukuranya besar, panjang 4,8 meter (maaf pada edisi sebelumnya Sekdes Kayubesi, Junaidi sebut buaya kodok -red)," tambah Kades. (Bangkapos.com/ferylaskari)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul BKSDA Bangka Belitung Terhalang Adat Ketika Ingin Amankan Buaya Kodok Kayu Besi, https://bangka.tribunnews.com/2020/08/05/bksda-bangka-belitung-terhalang-adat-ketika-ingin-amankan-buaya-kodok-kayu-besi?page=all

Tonton, Like, Share, Subscribe Youtube Channel POS-KUPANG.COM

Ingat SUBSCRIBE, SHARE dan tinggalkan jejak di kolom KOMENTAR.

Update info terkini via ONLINE : https://kupang.tribunnews.com/

INSTRAGAM poskupangcom : https://www.instagram.com/poskupangcom/

FACEBOOK : POS-KUPANG.COM: https://bit.ly/2WhHTdQ

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved