News
Sudah Dua Minggu Bensin Menghilang dari Sumba Timur, Stok Kosong di SPBU Matawai Kosong, Mengapa?
Stok atau ketersediaan bensin di SPBU Matawai, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur kosong.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Oby Lewanmeru/Petrus Piter
POS KUPANG, COM, WAINGAPU - Stok atau ketersediaan bensin di SPBU Matawai, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur kosong.
Kelangkaan jenis BBM ini sudah berlangsung sejak kurang lebih dua pekan silam.
Disaksikan Pos Kupang, Rabu (5/8) sekitar pukul 07.30 wita hingga pukul 08.40 wita di SPBU Matawai, BBM jenis premium atau bensin tidak ada sama sekali.
Petugas memasang papan bertuliskan Bensin Habis.
Kendaraan bermotor yang hendak mengisi bensi nampaknya sudah tahu jika stok bensin tidak ada, sehingga semua yang antre di SPBU ini hanya mengisi pertalite.
BBM yang ada di SPBU ini hanya Pertalite dan Solar.
Kendaraan roda dua maupun roda empat atas antre untuk mengisi pertalite.
Sementara untuk solar tidak ada antrean. Keterbatasan BBM jenis premium ini bukan saja terjadi di SPBU Matawai, melainkan juga dialami di SPBU Kambaniru dan SPBU Hambala.
Jika antrean panjang, maka pengisian BBM bagi siapa saja yang antre tentu akan memakan waktu yang cukup lama.
Di sejumlah SPBU ini, selain melayani BBM untuk kendaraan bermotor, nampak petugas juga melayani pembelian dengan jeriken atau botol.
Sementara itu, para pedagang bahan bakar minyak (BBM) eceran seperti bensin, solar dan ferlite meminta pemerintah Sumba Barat berlaku bijaksana mengatur penjualan BBM eceran di Kota Waikabubak umumnya dan areal SPBU khususnya.
Sebab pedagang BBM eceran hanya ingin mencari satu dua rupiah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Apalagi harus mengurus membiayai anak sekolah dan kuliah di perguruan tinggi.
Pasalnya, kalau jarak harus satu kilometer maka tentu kurang laku karena umumnya pengendara datang ke SPBU hendak mengisi BBM dan melihat suasana antrean padat maka akan memilih mengisi BBM eceran yang ada di sekitar SPBU.
Kalau jarak sejauh 1 km terasa sulit pengendara berpaling ke bbm eceran karena takut kendaraan mogok dan mendorong sejauh 1 km baru mengisi BBM.