News
Setelah Nekat Bertelanjang Dada, Buka Bra, Ini Aksi Terkini Warga Amanuban Barat Jaga Tanah Besipae
Isak tangis mewarnai pembongkaran pagar dan rumah warga di kawasan Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Selasa (4/8)
Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
Luas tanah dalam sertifikat tersebut tidak sesuai dengan titik pilar-pilar yang ditanam dahulu.
"Kalau mau saya bisa kasih tunjuk di mana pilar kehutanan, di mana pilar batas peternakan. Yang terjadi saat ini, luas tanah sertifikat hak pakai Pemprov NTT sudah tidak sesuai pilar-pilar itu sehingga mencaplok tanah-tanah milik masyarakat. Ini yang kami protes," kata Niko.
Niko dan Daud menutut dilakukan pendataan ulang terhadap batas-batas tanah milik Pemprov NTT tersebut. Kedua juga meminta agar pada saat proses pendataan kembali masyarakat Pubabu dilibatkan.
"Kami ini anak asli Pubabu, jadi kami tahu persis titik-titik pilar batas tanah. Kami minta kami harus dilibatkan dalam proses pendataan kembali batas tanah Pemprov NTT ini agar sesuai pilar-pilar yang dulu ditanam," ujar keduanya.
Warga Besipae lainnya, Emanuel Tampani juga mempertanyakan keabsahan tanah milik Pemprov NTT karena selama ini masyarakat Pubabu masih membayar pajak atas tanah tersebut.
"Kami ini tanah Pemprov kenapa kami yang bayar pajak dari dulu. Kami tahu ini tanah kami sehingga kami bayar pajaknya," ujar Emanuel. *