Belajar dari Rumah Membosankan, Kendala Internet, Siswa di Ende Rindu Sekolah
Kegiatan belajar dari rumah ( BDR) selama pandemi Covid-19 ini ternyata membuat siswa bosan
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Kendalanya antara lain, jaringan lelet sehingga pembelajaran terhambat atau terganggu, kurang lancar. "Akibatnya terkadang tidak semua peserta didik yang terdaftar melalui daring bisa terakses," ungkapnya.
Selain itu, kurangnya unsur mendidik
, waktu pembelajaran menjadi kurang efektif, manakala terjadi gangguan jaringan internet.
Dia katakan, untuk mengatasi kendala jaringan yang lelet, maka ibu bapak guru tetap mengirimkan materi ajar via aplikasi google classroom, termasuk Penugasan Terstruktur.
Terkait PJJ via luring, bagi peserta didik SMPK Frateran Ndao yang jumlahnya tidak sampai belasan, pihak sekolah tetap melayaninya, melalui media dan sumber, antara lain, modul bahan ajar
bahan cetak ajar/ buku cetak
, Penugasan Terstruktur (LKS) dan soft copy materi ajar.
Untuk peserta didik yang luring, maka setiap akhir pekan mereka harus datang mengumpulkan tugas dan mengambil materi baru yang disiapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran.
Kegiatan PJJ rencananya sampai bulan Agustus, dan pada bulan September akan diterapkan pola sekolah baru ala The New Normal.
Namun, sebelum ada surat keputusan yang resmi dari pemerintah tentang penerapan The New Normal pada satuan Pendidikan, maka kegiatan PJJ akan tetap dilaksanakan.
Tiga Kombinasi Belajar di Tengah Pandemi Covid-19
Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Yanuarius Mari kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan, hingga saat ini belajar dari rumah masih berjalan.
Menurutnya ada tiga metode pembelajaran dari rumah yakni daring luring dan kombinasi daring luring. Kombinasi ini, kata dia, guna mengantisipasi ada wilayah yang tak punya jaringan internet.
"Penerapannya untuk jenjang SMP di kabupaten Ende terdapat 13 SMP yang menggunakan metode kombinasi daring luring dan 78 SMP yg menggunakan metode luring," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)