Kota Kupang

Video-Mubazir Proyek Air Bersih Senilai Miliaran Rupiah di Kota Kupang

Sejak dikerjakan sejak pada tahun 2017, Proyek Mata Air Petu, Kelurahan Naioni, Kecamatan Alak, Kota Kupang tidak bermanfaat alias mubazir.

Penulis: John Taena | Editor: John Taena

POS-KUPANG.COM, KUPANG—Sejak dikerjakan sejak pada tahun 2017, Proyek Mata Air Petu, Kelurahan Naioni, Kecamatan Alak, Kota Kupang tidak bermanfaat alias mubazir.

Proyek yang diduga telah menghabiskan anggaran lebih dari satu miliar rupiah itu tidak berdampak positif bagi warga setempat sama sekali.

Hal ini dikatakan oleh Maksi Ambnesi (35) dan Kornelis Totibun (64) warga RT 14, RW 16, Kelurahan Naioni, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

“Mubazir. Proyek air bersih ini sudah dikerjakan dari tahun 2017 tapi sampai sekarang kami tidak menikmati manfaatnya sama sekali,” demikian Maksi Ambnesi (35), Kepada POS-KUPANG.COM di di Mata Air Petu, Selasa 21 Juli 2020.

Segenap tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat, lanjut Amnesi, sebelumnya telah membebaskan lahan di sekitar lokasi mata air Petu.

Hal ini bertujuan untuk proyek pembangunan air bersih yang dikerjakan oleh Pemkot Kupang melalui instansi terkait.

Dikatakannya, “Kalau dari kita orang Naioni, tidak ada masalah karena sudah serahkan tanah untuk proyek air bersih ini. Tapi sudah tiga tahun, pokoknya selesai dikerjakan itu mubazir.”

Video-BREAKING NEWS: Seekor Ikan Paus Terdampar di Pantai Nunhila Kota Kupang

Video-Tradisi Kawin Tangkap Sudah Berlangsung Sejak Leluhur Orang Sumba Mendiami Bumi Marapu

Video-Serunya Berakhir Pekan di Pantai Krokowolon Maumere

Saat ini, lanjutnya, sejumlah item pekerjaan seperti pipa induk, rumah mesin pompa dan  reservoir mulai rusak sebelum dimanfaatkan.

“Pipa sudah putus bak penampung (reservoir,red) juga mungkin sudah retak. Ada satu bangunan yang tidak dipakai sama sekali,” terang Amnesi.

Hal senada dikatakan oleh Kornelis Totibun (64). Dijelaskannya, para tokoh setempat telah merelakan mata Air Petu dan diserahkan sepenuhnya kepada Pemkot Kupang untuk kepentingan proyek air bersih.

“Waktu itu kita sudah buat upacara adat. Pokoknya kami sebagai masyarakat sudah merelakan Mata Air Petu itu,” terangnya.

Keterangan kedua warga ini dibenarkan oleh Lurah Naioni, Filmon Tamael. Kepada POS-KUPANG.COM, Tamael menjelaskan, proyek mata air Petu yang semula direncanakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat tidak bermanfaat sama sekali.

Dikatakan Tamael, “Sekarang air tidak jalan, terus dari PU tidak muncul. Habis masa proyek ya habis. Manfaat tidak ada, mubazir semua.”  

Saat proyek air bersih di lokasi tersebut hendak dibangun, lanjutnya, pihak pemerintah menjajikan setiap rumah akan dipasang meteran air masaing-masing secara gratis.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved