Lembata
Video-Warga Binaan Lapas Kelas III Lembata Bukan Orang-Orang Terbuang
Laurensius Laba merupakan salah satu dari 20 warga binaan lembaga pemasayarakatan (Lapas) kelas III Lembata yang mengikuti pelatihan ketrampilan.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: John Taena
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA—Laurensius Laba merupakan salah satu dari 20 Warga Binaan Lembaga Pemasayarakatan (Lapas) kelas III Lembata yang mengikuti pelatihan ketrampilan selama ini.
Bersama rekan-rekan senasib, lelaki itu mendapat bantuan untuk memiliki ketrampilan membuat mebel dari bahan bambu.
Kegiatan ini difasilitasi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mensa dan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan Kabupaten Lembata, yang dipandu oleh Jefri Tukan sebagai fasilitatornya.
Salah satu tujuan pembinaan ini merupakan bagian dari upaya mempersiapkan dan meningkatan kapasitas kemampuan para warga binaan sebelum tiba waktunya kelak akan menghirup udara bebas.
Hal inilah yang sementara ditekuni oleh Laurensius Laba, selama menjalani hari-hari bersama para warga binaan Lapas kelas III Lembata selama ini.
"Kami mau membuktikan kepada masyarakat bahwa di dalam penjara kami masih bisa memperoleh keahlian yang baru,” demikian Laurensius Laba kepada wartawan di Lapas kelas III Lembata, Jumat 17 Juli 2020.
Lelaki asal Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur itu menambahkan dengan pelatihan ketrampilan itu, para warga binaan mau membuktikan kalau mereka masih bisa bekerja lagi di tengah masyarakat.
“Kami akan membuktikan kalau kami bukan orang terbuang lagi," lanjutnya.
• Video-Nangalimang, Kampung Tangguh Nusantara Pandemi Covid-19 di Kabupaten Sikka
• Video-Faktor Kesehatan Penghambat Calon Bintara Asal NTT Lulus Seleksi
• Video-Prajurit TNI di Ngada Tanam Jagung Panen Sapi
Alasannya, pelatihan membuat mebel itu akan menjadi bekal hidup di tengah masyarakat. Selain itu bila sudah bebas kelak mereka tidak lagi kebingungan hendak berbuat apa karena sudah punya keahlian.
"Di penjara kami memang sering merasa jenuh, tapi dengan pelatihan semacam ini rasa jenuh kami akan hilang, kami bisa rasa terhibur karena dapat ilmu yang baru," imbuhnya.
Valentinus Ola, Ketua LSM Mensa Lembata, menyebutkan pelatihan membuat mebel itu berlangsung selama dua hari sejak Kamis-Jumat, 16-17 Juli 2020, para peserta akan diberikan sertifikat keahlian.
Secara lembaga diakui Valens pelatihan ini juga pertama kali diselenggarakan di lapas setelah pihak Lapas Kelas III Lembata berkoordinasi dengan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan Kabupaten Lembata.
Sebelumnya mereka biasa menggelar pelatihan di desa-desa di Kabupaten Lembata. Pihaknya juga membuka kemungkinan memfasilitasi para warga binaan mengikuti kegiatan non formal lainnya.
"Dengan pelatihan ini mereka punya skill dan bebas dari penjara bisa berkompetensi di luar dengan skill yang ada," kata Valens.