Patuhi Instruksi Pemerintah Cegah Covid-19, KBM di SMPN 2 Langke Rembong Sistem Daring & Luring
MP Negeri 2 Langke Rembong, Kabupaten Manggarai Propinsi NTT melakukan proses KBM daring
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | RUTENG - Patuhi aturan pemerintah terkait Protokol Kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 di era new normal, pihak SMP Negeri 2 Langke Rembong, Kabupaten Manggarai Propinsi NTT melakukan proses Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM) dengan sistem dalam jaringan ( daring) atau online dan juga sistem luar jaringan (Luring) atau offline.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Langke Rembong, Drs.Yakobus M. Kantor menyampaikan itu kepada POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Kamis (16/7/2020).
Jack yang akrab disapa ini menjelaskan, berdasarkan hasil kesepakatan dewan guru dan pegawai dengan mencermati instruksi pemerintah, maka memutuskan untuk proses KBM di SMP Negeri 2 Langke Rembong selama New Normal Covid-19 melalui metode online dan juga metode offline.
• Update Corona Sumba Timur - 92 OTG Masih Dalam Pemantauan
Untuk belajaran melalui Online, Kata Jack, pihaknya sudah memiliki website tersendiri. Segala bahan ajar dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru-guru disampaikan melalui alamat website itu.
Diawal tahun ajaran baru ini, untuk mencegah protokol Covid-19, pihaknya menghadirkan peserta didik untuk tatap muka secara langsung dengan sistem sesi atau shif. Dimana untuk kelas 7 hadir pada tanggal 13 Juli, kelas 8 hadir 14 Juli dan kelas sembilan hadir pada tanggal 15 Juli 2020.
• Kasat Reskrim Polres TTU: Pelaku Curanmor Jual Motor hasil Curian ke Timor Leste
Dijelaskan Jack dihadirkan untuk tatap muka langsung di sekolah dengan tujuan agar diawal pembelajaran Dari Rumah ini, mereka (para siswa) mendapat petunjuk langsung dari para guru terkait dengan pembelajaran masa Dirumahkan ini.
"Sebelum para siswa hadir langsung di sekolah, kita juga terlebih dahulu memberikan surat undangan terlebih dahulu kepada orang tua untuk hadir rapat bersama. Dan saat hadir pun dengan sistem sesi seperti itu untuk mencegah penyebaran covid-19,"
Dikatakan Jack, dihadirkan juga para orang tua/wali tersebut guna pihaknya melakukan sosialiasi kepada mereka terkait pembelajaran dari rumah dengan sistem online dan offline tersebut. Sekaligus orang tua siswa juga memberikan sumbangan terhadap penyelenggaraan pendidikan selama KBM dirumah.
"Jadi kita hadirkan para orang tua/wali murid ini untuk memutuskan bersama terkait mendukung kegiatan pembelajaran dari rumah dan sumbangan terhadap penyelenggaran pendidikan selama pembalajaran dari rumah saja,"jelas Jack.
Jack juga mengatakan, sedangkan terkait dengan tenaga kependidikan sesuai dengan instruksi Pemerintah, selama 6 hari kerja tenaga kependidikan diberlakukan secara shif.
"Kecuali Satpam dan Penjaga sekolah tetap stand by untuk menjaga keamanan lingkungan sekolah. Sedangkan guru-guru berdasarkan jadwal yang diberikan untuk mencegah penyebaran covid-19 ini,"jelas Jack.
Jack juga menjelaskan, terkait agenda pembelajaran, ketika guru-guru memberikan tugas melalui website tersebut, pasti ada siswa yang tidak mengerjakan tugas dan tidak mengirimkan tugas karena selain kendala tidak memiliki handphone android dan masalah lain, maka guru akan melakukan kunjungan rumah.
Kata dia, kunjungan rumah kepada siswa tersebut hanya dijangkau para guru di dalam wilayah Kecamatan Langke Rembong, sehingga bagi siswa yang berasal dari luar wilayah tersebut diminta untuk kembali ke orang tua walinya di wilayah Kecamatan tersebut guna dikunjungi guru.
"Intinya kita patuhi instruksi Pemerintah untuk mengikuti Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19. Untuk pembelajaran dari rumah ini, juga bukan hanya di era new normal ini saja, tapi SMP Negeri 2 Langke Rembong juga sudah laksanakan sejak tanggal 20 Maret 2020 sejak instruksi Pemerintah pertama pada saat pandemi covid-19,"jelas Jack.
Terkait dengan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB), jelas Jack, berdasarkan Petunjuk Teknis (Juknis) dalam surat edaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Manggarai, SMP Negeri 2 Langke Rembong bisa menerima siswa baru sampai 11 rombongan belajar (Rombel) dengan 1 Rombel ditempati oleh 32 orang siswa.