Posko Omnia in Caritate bersama UNIKA St Paulus Ruteng Kampanye Bagi Masker

Posko Tanggap Covid-19 'Omnia in Caritate' Karitas Keuskupan Ruteng dan Unika St Paulus Ruteng melakukan kampanye protokol kesehatan

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Penyerahan Masker dari Posko 'Omnia in Caritate' Komisi Karitas Keuskupan Ruteng ke Rektor UNIKA St Paulus Ruteng. 

POS-KUPANG.COM | RUTENG - Posko Tanggap Covid-19 'Omnia in Caritate' Karitas Keuskupan Ruteng bekerja sama dengan Kampus Unika St Paulus Ruteng melakukan kegiatan kampanye protokol kesehatan new normal dengan membagi 500-an masker di lingkungan kampus dan sekitarnya, Senin (13/7/2020).

Kegiatan ini melibatkan Rektor Unika St Paulus Ruteng, Warek 3 dan Sekretaris bidang kemahasiswaan, para dosen, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNIKA, BEM Fakultas, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), EDSA dan sejumlah relawan Posko Tanggap Covid-19 'Omnia in Caritate'.

UPDATE Corona Manggarai: Waspada, OTG Bertambah Jadi 6 Kasus Yang Masih Dipantau

Dalam sambutan pra-kampanye di depan gedung utama Kampus, Rektor Unika St. Paulus Ruteng, Dr. Yohanes S. Lon, MA dalam rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, Selasa (14/7/2020) menjelaskan, kegiatan kampaye bagi masker ini merupakan bagian dari menjalankan kebijakan pemerintah terkait dengan penerapan new normal, dan juga masih menjadi bagian dari implementasi Peraturan Pemerintah No. 1/2020 tentang penanganan Covid-19 dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 9/2020 tentang Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kodim 1618 TTU Pantau Pelaksanaan Protokol Kesehatan di Lingkungan Gereja

Tujuan dari kampanye bagi masker ini, jelas Yohanes adalah membangun kesadaran kritis warga kampus dan masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan pada masa pandemi dan new normal, seperti penggunaan masker di ruang publik, cuci tangan dan jaga jarak sosial dan fisik bagi masyarakat kota Ruteng, Manggarai.

"Dengan wabah Corona ini, kita sebagai insan kampus dan juga masyarakat perlu semakin menyadari tanggung jawab personal dan sosialnya dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan dengan menjalankan praktek hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti menggunakan masker di tempat umum, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak fisik dan sosial. Kita tidak tahu, kapan wabah ini berakhir,"ungkap Yohanes.

"Namun, kita harus berupaya memutus mata rantai penyebarannya mulai dari diri kita, kebijakan new normal ini memaksa kita untuk memperhatikan kesehatan secara mandiri. Bila masing-masing menyadari tanggung jawab mandiri dalam menjaga kesehatan, maka kita baru yakin bisa lepas dari pandemi ini,"tambah Yohanes.

Dr. Inosensius Sutam selaku Warek 3 dan Eugenius Rada Masri, S.S., M.KM. selaku sekretaris Warek 3 bidang kemahasiswaan menegaskan, salah satu komponen penting dan menjadi garda terdepan untuk kampanye memerangi penyebaran Covid-19 adalah lembaga perguruan tinggi. Sebagai lembaga akademik, kampus Unika St Paulus Ruteng harus menjadi corong untuk menyelamatkan masyarakat dari serangan Covid-19.

Kampus UNIKA bertanggung secara moral sosial dan kemanusiaan untuk mengampanyekan protokol kesehatan di era new normal ini kepada masyarakat, seperti kewajiban menggunakan masker di tempat umum, tetap jaga jarak fisik dan sosial dan rajin cuci tangan dengan sabun.

"Mulai sekarang, kita harus membiasakan diri untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan mengikuti protokol kesehatan yang sudah dicanangkan pemerintah, kebiasaan itu juga harus mulai dari kampus, lingkungan kampus harus menjadi contoh kebiasan PHBS ini. Secara internal kami sudah mewajibkan civitas akademika untuk menggunakan masker saat ke kampus dan saat kemana saja mereka pergi. Selain mengikuti protokol kesehatan, menggunakan masker di tempat umum merupakan bagian dari tanggung moral intelektual sebagai insan kampus," tandas Dr Inosensius.

"Kegiatan kampanye bagi masker hari ini sebenarnya untuk mempertegas posisi tanggung jawab moral intelektual ini pada masa pandemi Covid-19. Kampus UNIKA St. Paulus bersama masyarakat Manggarai Raya harus bisa memerangi pandemi ini agar segera berlalu, dan semua kita bisa beraktivitas normal lagi," tambah Egis Masri.

Ketua Posko Tanggap Covid-19 'Omnia in Caritate' Komisi Karitas Keuskupan Ruteng Dr. Max Regus menambahkan bahwa kegiatan kampanye bagi masker di Kampus Unika St Paulus Ruteng merupakan bagian dari tanggung jawab etis dari para intelektual pada situasi pandemi ini. Pandemi Covid-19 secara tidak langsung telah menuntut tanggung jawab personal etis dari semua manusia di muka bumi ini untuk menjaga kesehatan diri dan sesama.

Jaga jarak fisik dan sosial, rajin mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir, dan mengenakan masker menjadi salah satu kewajiban umum yang mesti dipatuhi semua pihak, agar bebas terhindar dari Covid-19 dan membantu memutus mata rantai penyebarannya.

Dr Max merujuk sebuah hasil riset organisasi kesehatan dunia, WHO yang menyimpulkan bahwa penggunaan masker, jaga jarak dan cuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir dapat mengurangi risiko penularan Covid-19 hingga 85 %.

"New normal jangan disalahartikan sebagai kembali normalnya hidup kita seperti sebelum adanya wabah Covid-19. New normal, artinya kita harus hidup dengan habitus atau kebiasaan baru dengan menyesuaikan diri dalam situasi wabah. Yah..antara lain dengan mengikuti tata aturan atau protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah,"jelas Max Regus.

Kesadaran PHBS Masih Rendah
Untuk konteks NTT, lebih khusus wilayah Kabupaten Manggarai, kesadaran menggunakan masker belum tampak (Syaifudin, 2020).

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved