Sri Mulyani: Kemenkeu Segera Lakukan Moratorium ASN Sesuai Kebijakan Minus Growth, Ini Penjelasannya

"Moratorium rekrutmen CPNS dilaksanakan tahun 2020-2024, sementara moratorium mahasiswa STAN dilakukan pada tahun 2020 ini."

Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA
Menteri Keuangan, Sri Mulyani 

Sri Mulyani: Kemenkeu Segera Lakukan Moratorium ASN Sesuai Kebijakan Minus Growth, Ini Penjelasannya

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan, Sri Mulyani akan melakukan moratorium atau penghentian sementara relrutmen ASN di lingkungan Kementerian Keuangan.

Selain itu, Kemenkeu juga bakal melakukan moratorium terhadap Mahasiswa PKN STAN dalam tahun 2020 ini.

Moratorium rekrutmen Mahasiswa PKN STAN juga berkemungkinan diberlakukan pada tahun berikutnya, tahun 2021 mendatang.

Prabowo Subianto Diminta Beli Alutsista Dalam Negeri, Presiden Jokowi: Saya Kira Pak Menhan Tahu

Tjahjo Kumolo: Atas Perintah Presiden Jokowi, Kemenpan RB Segera Berhentikan PNS Yang Tak Produktif

VIRAL! Wisatawan Rusia Menangis di Bali, Jadi Korban Penjambretan, Kasusnya Masih Ditangani Polisi

Moratorium ASN dan rekrutmen mahasiswa PKN STAN tersebut, merupakan bagian dari rencana strategis nasional Kemenkeu 2020-2024, untuk menerapkan kebijakan minus growth dalam hal jumlah pegawainya.

Artinya, Kemenkeu tidak akan menambah jumlah pegawai dalam lima tahun ke depan.

"Moratorium rekrutmen CPNS dilaksanakan tahun 2020-2024, sementara moratorium mahasiswa STAN dilakukan pada tahun 2020 ini."

Moratorium ini dapat diberlakukan pula pada tahun-tahun berikutnya dalam hal diperlukan sebagai dukungan upaya pencapaian target minus growth."

Ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.

Dalam peraturan tersebut dijelaskan, Kemenkeu menargetkan setidaknya terdapat penurunan pegawai sebanyak 800 hingga 1.800 orang per tahun dalam lima tahun ke depan.

Jumlah PNS Kemenkeu pada tahun 2024 bakal sebanyak 75.263 orang. Sementara per 1 Januari 2020 ini, jumlah PNS Kemenkeu sebanyak 82.451 orang.

Artinya, dalam lima tahun ke depan setidaknya 7.188 pegawai Kemenkeu akan berkurang, baik dikarenakan pensiun maupun keluar selain karena pensiun.

Presiden Joko Widodo didampingi Menkeu Sri Mulyani. ANTARA FOTO/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr/sgd/aww.
Presiden Joko Widodo didampingi Menkeu Sri Mulyani. ANTARA FOTO/HO/Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr/sgd/aww. (ANTARA FOTO/Biro Pers Sekretariat Presiden/MUCHLIS JR)

"Minus growth di sepanjang periode lima tahun ke depan ditargetkan pada rentang -1,2 persen hingga -2,2 persen per tahun dengan rata-rata penurunan jumlah pegawai per tahun yang diharapkan adalah sebesar minimal 800 sampai dengan 1.800 orang," jelas PMK itu.

Kebijakan minus growth tersebut pun bakal dilaksanakan untuk mendorong pemanfaatan teknologi dan enterprise architecture (EA), serta mendorong pengembangan kompetensi sebagai alternatif pemenuhan pegawai.

"Kebijakan minus growth secara konsisten ini diharapkan membuat Kemenkeu menjadi institusi yang lebih ramping (lean) dan lebih efisien dalam melaksanakan proses bisnisnya karena pemanfaatan teknologi informasi yang optimal, dengan rasio belanja pegawai yang terkendali," jelas Kemenkeu.

China Mulai Takut Kehadiran Rudak Nuklir Amerika, Minta USA Kurangi Senjata Pemusnah Masal

Sebelum Bercerai, Ahok Ternyata Pernah Temui Good Friend Veronika Tan, Nicholas Sean Pun Emosi

Nyali China Ciut, Mundur Teratur dari Perbatasan Setelah India Borong Jet Tempur SU 35 dan F 35

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved