News

135 Pasien Demam Berdarah di Sumba Timur Sembuh, Chrisnawan: Kasus 2020 Turun Drastis

Pemerintah Kabupaten (Pemjkab) Sumba Timur (Sumtim) mencatat 135 pasien telah sembuh dari serangan penyakit Demam Berdarah Dengue

Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
Kepala Dinas Kesehatan Sumba Timur, dr. Chrisnawan Try Haryantana 

POS KUPANG, COM, WAINGAPU - Pemerintah Kabupaten (Pemjkab) Sumba Timur (Sumtim) mencatat 135 pasien telah sembuh dari serangan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) setelah dirawat di fasilitas kesehatan yang ada di daerah itu.

"Hingga saat ini di Sumtim ada 135 pasien DBD, semunya sembuh setelah menjalani perawatan medis," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sumtim, dr. Chrisnawan Try Haryantana, ketika dihubungi dari Kupang, Senin (29/6).

Chrisnawan mengatakan, kasus serangan DBD ini tercatat dari Januari 2020 hingga saat ini dan belum ada kasus pasien meninggal akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti itu.

Chrisnawan menambahkan kasus DBD di Sumtim pada 2020 juga menurun drastis dibandingkan pada 2019 lalu dengan jumlah pasien yang dirawat mencapai lebih dari 800 orang dengan jumlah korban meninggal sebanyak 18 orang.

Sebelumnya, Bupati Sumtim, Gidion Mbilijora, ketika dihubungi secara terpisah, mengatakan pihaknya bersyukur karena kasus DBD di daerahnya sejak awal 2020 hingga saat ini tercatat sudah menurun drastis.

"Ini suatu hal yang bagus karena kasus DBD menurun drastis dibanding tahun sebelumnya dan juga kami bersyukur karena tidak ada korban jiwa," ujar Gidion.

Menurut dia, hal ini terjadi karena dukungan berbagai upaya pencegahan yang gencar dilakukan baik dari pemerintah maupun berbagai elemen masyarakat setempat. Selain itu, didukung dengan upaya penanganan secara cepat dan tetap melalui fasilitas kesehatan yang ada di daerah setempat.

Bupati Gidion menyebutkan, beberapa kegiatan seperti pembersihan lingkungan, pemberantasan sarang nyamuk, dan lainnya terus dilakukan sebagai upaya menekan kasus penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti ini.

"Upaya-upaya ini yang terus kami dorong sampai ke desa-desa karena dampaknya sangat terasa dalam menekan jumlah kasus DBD," terang Gidion. (antara)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved