Anggota Koperasi Berharap Ada Keringanan Angsuran
ANGGOTA koperasi berharap mendapat keringanan pembayaran angsuran pinjaman karena penghasilan mengalami penurunan
POS-KUPANG.COM - ANGGOTA koperasi berharap mendapat keringanan pembayaran angsuran pinjaman karena penghasilan mengalami penurunan, dampak langsung dari pandemi Corona ( Covid-19).
Jekson Faot, anggota koperasi Samamora, mengaku tetap melaksanakan kewajibannya menganggur pinjaman.
"Walaupun ada Corona, saya tetap mengangsur pinjaman saya Rp 250 ribu perbulan. Sedikit-sedikit saya masih dapat penghasilan sehingga saya masih bisa mengangsur pinjaman saya," ujar Jekson saat ditemui di SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Hal yang sama dilakukan beberapa anggota koperasi di Kabupaten Belu, di antaranya Regina Saudale. Ia meminjam uang koperasi Rp 10 juta dengan jatuh tempo pelunasan selama tiga tahun.
Ditemui di Atambua, Selasa (23/6), Regina mengaku membayar cicilan koperasi sebesar Rp 400 ribu perbulan.
• Mega Perintahkan Kader Rapatkan Barisan
Anggota koperasi lainnya, Jefri meminjam uang di Credit Union Rp 20 juta. Karyawan swasta ini mencicil Rp 700 ribu per bulan, selama tiga tahun. "Saya mampu membayar cicilan karena punya pendapatan tetap," ujar Jegri.
Sementara anggota koperasi di Borong, Kabupaten Manggarai Timur berharap pihak manajemen memberi keringanan angsuran. Permintaan ini disampaikan Albert Magul (30) dan Yeremias Nanggug (50). Keduanya merupakan anggota KSP Sangosay.
Albert berencana meminjam uang di KSP Sanosay. Namun ditunda karena wabah Covid-19 berdampak penghasilanya menurun akibat dirumahkan.
Ia berharap manajemen koperasi memberi keringanan kredit kepada anggota koperasi yang juga terdampak Covid-19. "Penghasilan menurun akibat pandemi, apalagi selama ini kami dirumahkan," ujarnya.
Anggota KSP TLM Yeremias Nanggung meminjam uang Rp 2,5 juta. Dia mengangsur selama 24 minggu, per minggu Rp 75 ribu.
"Harapan saya, manajemen koperasi bisa memberikan keringanan angsuran di tengah pandemi Covid-19 ini. Saya punya penghasilan sangat turun," kata Yeremias yang berprofesi sebagai petani ini. (din/jen/rob)