Melihat Atraksi Aiyole yang Nyaris Punah di Ngada
Suasana di Kampung Begenga Kelurahan Susu Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada berbeda pagi itu
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
"Kami ajak kalian generasi muda. Mari kita wariskan, ini sangat jarang dilakukan oleh gerenasi saat ini. Bahkan hampir punah," ujarnya.
Ia mengatakan jika Lansia atau orangtua tidak mewariskan lewat atraksi seperti ini bukan tidak mungkin tradisi Aiyole hilang dengan sendirinya.
"Kalau kami tidak ikut terus siapa yang mau ajarkan kepada generasi berikut," ujarnya.
Lansia Kelurahan Susu, Petrus (60) mengatakan selama ini hampir tidak ada aktivitas diluar rumah. Semua dibatasi karena Virus Corona.
"Kami tentu sangat senang dengan kegiatan ini. Coba lihat sangat ramai sekali disini," ujarnya.
Ia mengatakan Lansia harus diperhatikan. Lansia masih sangat dibutuhkan oleh generasi penerus.
"Kalau kami sudah tidak ada yang mewariskan siapa. Makanya lomba ini harus diwariskan," ujarnya.
Lansia lainya, Alfret Ngete (70) menyampaikan selama ini Lansia dianggap sebelah mata dan ini bukan sesuatu yang benar. Lansia telah mewariskan kepada anak dan cucu maka Lansia harus diperhatikan.
"Lansia telah mewariskan banyak generasi. Jadi tolong diperhatikan. Mereka inilah yang berjasa. Kami mohon itu. Lansia jasa banyak," jelasnya.
Beri Apresiasi
Anggota DPRD Ngada dari Fraksi NasDem, Anis Mari meminta pemerintah harus memperhatikan Lansia.
Lansia harus diperhatikan karena merekalah yang berjasa dalam kehidupan ini.
Dirinya memberikan apresiasi kepada pemerintah Kelurahan Susu yang setiap tanggal 20 dalam bulan dilaksanakan Posyandu Lansia.
"Saya sangat mengapresiasi dan ini menjadi perhatian bahwa jangan anggap sepele terhadap lansia kita. Mereka adalah orangtua kita," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)