TERNYATA Orang Asia Lebih Tahan Corona Dibanding Amerika & Eropa, Ini Bukti Ilmiahnya
Berbagai penelitian sedang membutikan secara ilmiah, apakah benar orang Asia lebih kuat dalam menghadapi virus corona.
Meski demikian, profesor Kodama memperingatkan bahwa masyarakat Asia tetap bisa tertular virus dan belum tentu aman.
“Virus yang bermutasi bisa sama mematikannya bagi warga Asia maupun warga Eropa, tegas pakar medis dari Universitas Tokyo itu.
Berbagai faktor lain yang mungkin berpengaruh
Para peneliti juga mencari faktor lain yang mungkin berpengaruh, misalnya kasus obesitas atau kegemukan.
Data menunjukkan pola makan masyarakat Asia relatif lebih berimbang dan lebih berisiko rendah memicu obesitas.
Kasus obesitas di Jepang hanya tercatat sekitar 4%, dan di Korea Selatan hanya 5%.
Sedangkan di Eropa barat, angka obesitas bahkan mencapai 20% dan di AS mencapai 36%.
Meski belum ada bukti ilmiah yang berkaitan langsung antara obesitas dengan kematian akibat Covid-19, namun orang dengan obesitas biasanya memiliki riwayat penyakit yang berbahaya jika terpapar Covid-19.
Sembuh Dari Penyakit Lain, Pasien Rumah Sakit Bisa Mudah Kena Corona, Begini Gambaran Penularannya
Sementara itu, berawal sakit biasa, ini gambaran betapa virus corona mudah menular lewat ranjang rumah sakit.
Artinya, bisa sembuh satu penyakit, malah bisa ketularan penyakit baru yang lebih gawat, yakni Covid-19 .
Seperti diketahui, virus Corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 7.5 juta orang di dunia.
Virus ini juga telah sebabkan lebih dari 423 ribu orang meninggal dunia.
Belum lama ini, para peneliti menerbitkan sebuah penelitian yang menyelidiki seberapa cepat virus DNA dapat menyebar di permukaan yang terkontaminasi di lingkungan rumah sakit.
Seperti yang dilaporkan dalam Journal of Hospital Infections, para ahli sengaja menempatkan DNA dari virus yang menginfeksi tanaman ke tempat tidur pasien dan melacak bagaimana penyebarannya.