Cegah Corona - GKS Payeti Ibadah di Gereja Pada 21 Juni Mendatang
GKS Jemaat Payeti, Kabupaten Sumba Timur baru akan melaksanakan ibadah atau kebaktian Minggu di gereja pada tanggal 21 Juni 2020
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Gereja Kristen Sumba ( GKS) Jemaat Payeti, Kabupaten Sumba Timur baru akan melaksanakan ibadah atau kebaktian Minggu di gereja pada tanggal 21 Juni 2020. Pada Minggu 14 Juni 2020, jemaat di GKS Payeti masih melakukan ibadah di rumah masing-masing.
Ketua Badan Pelaksana Majelis Jemaat (BPMJ) GKS Payeti, Pdt. Yuliana Ata Ambu, S.Th yang dikonfirmasi, Sabtu (13/6/2020) mengatakan, Jemaat di GKS Payeti masih melakukan kebaktian Minggu di rumah masing-masing.
• Bupati Sumba Barat Minta ASN Memberi Edukasi Kepada Warga Tentang Pemberlakuan New Normal
"Kami di GKS Payeti ibadah Minggu di gereja baru akan dilaksanakan pekan depan tanggal 21 Juni 2020," kata Yuliana.
Menurut Pdt. Yuliana, saat ini kebaktian Minggu masih berlangsung di rumah masing-masing. Jemaat bisa mengikuti kebaktian secara online.
Ibadah online ini masih diberlakukan, pasalnya wilayah Sumba Timur masih merupakan daerah terpapar Corona Virus Disease ( Covid-19).
• Lantik Pengurus Pertina TTS, Samuel : Bangkitkan Prestasi TTS
"Kita di Sumba Timur masih ada yang positif Covid-19,karena itu sesuai Protokol Kesehatan kita masih ibadah dari rumah," katanya.
Dijelaskan, pada Minggu (21/6/2020) kendatipun nantinya diizinkan beribadah di gereja,maka penerapan protokol kesehatan dan imbauan pemerintah menjadi hal yang harus tanpa ditawar-tawar.
"Kalau diizinkan, maka kami akan lakukan Protokol kesehatan seperti, cuci tangan, penggunaan masker,jaga jarak, tidak jabat tangan dan lainnya," jelas Yuliana.
Pdt. Yuliana yang juga selaku Ketua I Badan Pelaksana Majelis Sinode (BPMS) GKS ini mengakui, protokol kesehatan itu wajib bagi semua umat, jika nantinya ada kegiatan ibadah di gereja.
"Kita tentu akan perketat pelaksanaan protokol kesehatan seperti cuci tangan,menjaga jarak, tidak berjabat tangan, menggunakan masker," katanya.
Dia mengatakan, pelaksanaan protokol kesehatan tidak bisa ditawar-tawar, karena jangan sampai dikatakan new normal ,tapi ternyata belum normal. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)
