Perselisihan Warga di Ruteng 1 Warga Meninggal, Ini Keterangan Polisi
Kasus perselisihan antar warga yang terjadi di Karot, Kelurahan Tadong, Kecamatan Langke Rembong guru kepala sekolah meninggal dunia
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | RUTENG - Kasus perselisihan antar warga yang terjadi di Karot, Kelurahan Tadong, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Kamis (11/6/2020) sekitar pukul 20.00 Wita, menyebabkan seorang warga yang merupakan guru kepala sekolah di salah satu SD warga Kampung Ntala, Desa Buar Kecamatan Rahong Utara bernama MJ (58) meninggal dunia.
Kapolres Manggarai, AKBP Mas Anton Widyodigdo, SH.,S.I.K melalui Kasubag Humas Polres Manggarai Ipda Bagus Suhartono menyampaikan itu kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (12/6/2020) sore.
• Koperasi Ankara Menang Gugatan di Pengadilan Lembata
Ipda Bagus menjelaskan, Kamis 11 Juni 2020 sekitar pukul 20.00 wita, Piket Gabungan dan piket Patroli Sabhara Polres Manggarai dibawah Pimpinan Kabag Ops AKP Matheus Anus SH. MH dan Kasat Sabhara AKP Gabriel M Taek bersama piket Pawas Kasat Narkoba AKP Paulus Not dan KBO Narkoba Ipda Wayan Gustama, mendatangi tempat perselisihan warga itu.
Dikatakan Ipda Bagus, Kasus perselisihan antar warga itu menyebabkan salah seorang korban bernama MJ meninggal dunia. Selain itu dalam perselisihan warga itu juga adanya pelemparan rumah.
• Persiapan Jelang New Normal, Simak Tanggapan Dosen Fakultas Filsafat Unwira Kupang
Ipda Bagus juga menjelaskan, kronologis kejadian berdasarkan hasil Pulbaket Piket Ik di lapangan, kejadian berawal dari peselisihan antara terduga pelaku berinisial ADM (34) dengan anak korban TBS (22) dan IJ (20).
Perselisihan terjadi dikarenakan terduga pelaku ADM menegur TBS dan IJ yang melewati jalan setapak di samping rumahnya menggunakan sepeda motor karena dianggap telah membuat kebisingan dan menurutnya mesin sepeda motor harus dimatikan apabila melewati jalan setapak tersebut.
Mendengar keributan tersebut, kata Ipda Bagus, korban MJ dan istrinya TM kemudian menghampiri kedua anaknya dan turut serta dalam pertengkaran tersebut karena ingin membela anaknya. Kemudian datang ibu dan saudara kandung ADM yakni YR dan VA ikut membela ADM dalam pertengkaran itu.
Ipda Bagus mengatakan, pertengkaran kemudian terjadi di halaman rumah ADM dan dalam pertengkaran tersebut tiba-tiba korban MJ terjatuh tanpa ada kontak fisik dengan ADM atau pun ibu dan saudaranya ADM.
Usai terjatuh, jelas Ipda Bagus, MJ selanjutnya dibawa ke RSUD dr Ben Mboi Ruteng untuk mendapatkan perawatan medis, namun setibanya di rumah sakit tersebut korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Ipda Bagus juga menjelaskan, berdasarkan keterangan dari istri korban TM, korban MJ memiliki riwayat penyakit jantung dan baru kurang lebih 2 minggu keluar dari RSUD dr. Ben Mboi Ruteng dan saat ini sedang menjalani masa istirahat di rumah mertuanya di Karot, Kelurahan Tadong, Kecamatan Langke Rembong.
Selain itu, berdasarkan keterangan Istri Korban juga, bahwa beberapa tahun terakhir hubungan antara kedua keluarga sudah tidak harmonis dipicu oleh permasalahan tanah/ jalan setapak disamping rumah terduga pelaku ADM yang sering dilalui keluarga korban.
Ipda Bagus juga mengatakan, hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh dokter di RSUD dr. Ben Mboi Ruteng, korban Marselinus kemungkinan telah meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSUD karena sudah tidak ada detakan jantung maupun denyut nadi saat pemeriksaan.
Selain itu, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban disarankan untuk dilakukan otopsi.
Ipda Bagus juga mengatakan, pada pukul 21.10 Wita, jenasah korban dibawa ke kampung Ntala , Desa Buar, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai untuk disemayamkan di rumah duka. Saat ini situasi terpantau aman dan anggota Sat Sabhara Polres Manggarai masih melakukan pengamanan di TKP. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)