Video—Puluhan Tahun Warga Sikka Dilanda Badai Rob, Bupati Robby Idong Tetap Bencana Daerah
Lebih dari 20 tahun rumah di pesisir Pantai Utara (Pantura) Flores, Sikka selalu dihantam badai rob, membuat pihak pemerintah kabupaten menetapkan.
Penulis: Aris Ninu | Editor: John Taena
POS-KUPANG.COM, MAUMERE—Lebih dari 20 tahun rumah di pesisir Pantai Utara (Pantura) Flores, Sikka selalu dihantam Badai Rob, membuat pihak pemerintah kabupaten menetapkan status bencana daerah di daerah itu.
Status bencana daerah ini ditetapkan pasca Bupati Sikka, Robby Idong memantau lansung ratusan rumah warga yang terdamapak Badai Rob.
Melalui penetapan status bencana daerah ini, Pemkab Sikka bisa melakukan penanganan secara cepat karena sangat meresahkan warga.
Bupati Robby saat berkunjung ke Kampung Bebeng, Kelurahan Wolomarang, Sikka yang terkena dampak bencana, Minggu 7 Juni 2020 siang menjelaskan, Pemkab Sikka menetapkan Badai Rob sebagai bencana daerah karena hampir di semua pesisir pantai utara terkena badai.
"Kita tetapkan sebagai bencana daerah biar ada penanganan cepat dan tuntas," kata Bupati Robby kepada wartawan.
Bupati Sikka, Robby Idong telah menetapkan Badai Rob di Pantai Utara Sikka sebagai bencana daerah.
Penetapan itu dilakukan karena bencana tersebut telah menghancurkan pemukiman warga.
Menyikapi penetapan bencana itu, BPBD Sikka langsung melakukan penanganan berupa pembangunan turap di Kampung Bebeng, Kelurahan Wolomarang, Sikka.
• Video—Viral! Vonis Jenasah Pasien Corona, Hasil Swab Negatif, Kepala IPJ RSUD Kupang Minta Maaf
• Video—Sikka Dilanda Badai Rob, Kampung Bebeng Porak Poranda
• Video—Polisi Bekuk Empat Warga NTB Saat Konsumsi Narkoba di Ngada
Bahkan alat berat akan dikerahkan ke Kampung Bebeng guna menggusur saluran air di lokasi sehingga tidak masuk ke rumah warga.
Bukan saja itu, alat berat akan ditempatkan di Kampung Bebeng agar ada penggurukan kali mati di sekitar lokasi air bisa mengalir lancar dan tidak menggenangi rumah warga.
"Kita akan bangun turap lalu sekarang ini alat berat akan kita tempatkan di lokasi biar ada penanganan darurat," kata Bupati Robby di lokasi bencana, Minggu 7 Mei 2020.
Sebelumnya, ratusan rumah di Pantura Flores, Kabupaten Sikka dihantam Badai Rob karena masuknya air laut ke daratan.
Akibat badai ini rumah di pesisir pantai tergenang air dan melumpuhkan aktivitas warga setiap hari.
Bencana ini membuat Pemkab Sikka melalui Bupati Sikka, Robby Idong menetapkan badai rob sebagai bencana daerah.
• Video—Protes Pensiunan PNS Ngada Dapat BST, Warga Serang Kantor Pos Bajawa
• Video—Viral! Detik-Detik Helikopter TNI AD Jatuh dan Tewaskan Empat Orang
• Video—Jelang New Normal, Unipa Maumere Terapkan Protokol Kesehatan Bagi Mahasiswa dan Dosen
Di mana dengan adanya penetapan bencana daerah ini Pemkab Sikka bisa melakukan penanganan secara cepat karena sangat meresahkan warga.
Bupati Robby saat berkunjung ke Kampung Bebeng, Kelurahan Wolomarang, Sikka yang terkena dampak bencana, Minggu 7 Juni 2020 menjelaskan, Pemkab Sikka menetapkan badai rob sebagai bencana daerah karena hampir di semua pesisir pantai utara terkena badai.
"Kita tetapkan sebagai bencana daerah biar ada penanganan cepat dan tuntas," kata Bupati Robby kepada wartawan.
Ia mengungkapkan, penanganan darurat mengatasi badai rob harua diupayakan pemerintah karena masyarakat sudah menderita cukup lama.
Soal penanganan Badai Rob, Bupati Robby telah menginstruksikan kepada BPBD Sikka agar berkoordinasi dengan warga agar bersama-sama mengambil langkah penanganan sesuai harapan warga termasuk melakukan pengkajian secara teknis.
"BPBD Sikka akan kaji dan secepatnya ada penanganan," papar Bupati Robby.
Siang itu, Bupati Robby terjun langsung ke Bebeng melihat kondisi pemukiman warga yang terkena dampak.
Bupati Robby mendengar langsung keluhan warga yang sudah bertahun-tahun menderita akibat badai rob.
Untuk diketahui, badai rob atau naiknya air laut ke daratan kembali terjadi di Kabupaten Sikka.
Badai rob ini terjadi di Kampung Bebeng, Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka.
Bencana air laut masuk ke daratan karena rendah sudah terjadi tiga hari sejak Kamis 4 Juni hingga Sabtu 6 Juni 2020.
Bencana rob ini kini mengundang perhatian warga di Kota Maumere melalui cuitan di facebook.
Warga dalam cuitannya mengaku prihatin dan meminta perhatian pemerintah.
Pasalnya, bencana ini telah merusak jalan dan pemukiman warga.
Bahkan aktivitas warga lumpuh karena bencana.
Sampai sekarang warga mengeluh belum ada perhatian dari pemerintah.(POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)
Tonton, Like, Share, Subscribe Youtube Channel POS-KUPANG.COM
Ingat SUBSCRIBE, SHARE dan tinggalkan jejak di kolom KOMENTAR.
Update info terkini via ONLINE : https://kupang.tribunnews.com/
INSTRAGAM poskupangcom : https://www.instagram.com/poskupangco
FACEBOOK : POS-KUPANG.COM: https://bit.ly/2WhHTdQ