Sampah Menumpuk di Selokan Pasar Potulando Ende, Kalau Hujan Banjir, Kelurahan Sulit Tangani
Pemandangan buruk dan bau tak sedap mencuat di selokan besar Pasar Potulando, Kabupaten Ende, sampah menumpuk di selokan
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Pemandangan buruk dan bau tak sedap mencuat di selokan besar Pasar Potulando, Kabupaten Ende, sampah menumpuk di selokan yang berada di tengah pasar itu.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Senin (8/6/2020), selain sampah ada pula air yang sudah kehitam-hitaman karena bercampur dengan sampah.
Sejumlah pedagang enggan berkomentar terkait sampah di selokan itu. "Kami hanya urus sampah di sekitar tempat jual kami saja, itu petugas yang urus," ungkap salah seorang pedagang.
• Simak Protokol Kesehatan Umum Sekolah!
Ia mengaku, bau busuk menyengat dari selokan itu cukup mengganggu namun, ia sendiri, tidak bisa berbuat apa-apa, karena semua pedagang berharap kepada petugas yang mengurus.
Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ende, Suban Wanda kepada POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, mengatakan, ada petugas yang mengurus sampah di Pasar Potulando dan selanjutnya sampah diangkut oleh petugas dari Dinas Kebersihan dan lingkungan hidup.
Menurutnya, tata kelola pasar Potulando oleh pihak kelurahan Potulando. Suban katakan, pihak kelurahan setempat juga sudah membentuk tim untuk mengurus sampah.
• ASN di Belu Bekerja Normal di Kantor dan Taati Protokol Kesehatan Covid-19
Sekretaris Lurah Potulando Maria Imakulata Mei diwawancarai POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, mengaku mereka kesulitan melakukan pengawasan dan pemantauan di Pasar tersebut.
"Kami ni sudah dua bulan ini tidak ada lurah, karena lurah kami sudah dimutasi. Sementara tenaga kami di sini hanya delapan orang, satu saja laki-laki dan kami belakangan ini sibuk urus data Bantuan Sosial Tunai (BST)," ungkapnya.
Imakulata menjelaskan, ia tidak tau-menau soal tim yang dibentuk oleh kelurahan untuk tangani sampah.
"Mungkin itu yang tau pa lurah, tapi dia sudah dimutasi, hanya memang ada petugas di sana, kalau soal tim dari kelurahan, saya dan teman-teman di sini tidak tau," ungkapnya.
Ketua RT 01, di kediamannya kepada POS-KUPANG.COM, membenarkan bahwa ada tim yang dibentuk oleh kelurahan untuk menangani sampah dan tim itu mendapat insentif dari kelurahan.
"Yah dulu ada, tapi sekarang saya sendiri tidak tau apakah masih ada dan berjalan atau tidak. Yah harapan saya semoga itu diberlakukan lagi, supaya pasar itu tetap terawat dan rapi," ungkapnya.
Ia juga mengeluh soal sampah di selokan besar. Menurutnya, bangunan dekat selokan itu menyulitkan petugas untuk mengangkut sampah.
"Jadi harus dirubah, di situ ada bangunan, harus ubah itu, kalau tidak sampah yah begitu terus, mau angkat susah," keluhnya.
Menurutnya, selokan itu sudah lama jadi masalah, setiap kali hujan lebat apalagi di musim hujan, air dan sampah dari selokan meluap dan menyebabkan banjir.