Akankah Megawati Berpaling dari Prabowo Subianto Pada Pilpres 2024, Abaikan Perjanjian Batu Tulis?
survei Indo Barometer menunjukkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai menteri paling populer. Namanya lebih dikenal publik ketimbang yang lain
Akankah Megawati Berpaling dari Prabowo Subianto Pada Pilpres 2024, Abaikan Perjanjian Batu Tulis?
POS-KUPANG.COM - Sepuluh tahun lalu, tepatnya tahun 2024, ada komitmen politik antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto terkait pemilihan presiden.
Komitmen itu terpahat dalam Perjanjian Batu Tulis yang hingga kini masih terngiang di telinga publik di Tanah Air, apalagi di kalangan politisi Partai Gerindra.
Perjanjian Batu Tulis itu berisikan pernyataan sikap Megawati Soekarnoputri mendukung Prabowo Subianto untuk maju pada Pilpres 2014.
Tapi apa lacur? Megawati justeru pindah ke lain hati, mengusung Joko Widodo menjadi Presiden RI didampingi Jusuf Kalla.
Apakah pada Pilpres 2024, Megawati mengulanginya, berpaling dari Prabowo Subianto dan mengabaikan Perjanjian Batu Tulis?
Mungkinkan pengkhianatan itu terjadi, padahal ibu dari Puan Maharani itu telah berjanji mendukung Prabowo Subianto?
• PT Teratai Bantu APD dan Wipol ke RSK Lindimara Waingapu
• Pelni Cabang Labuan Bajo Belum Buka Penyeberangan Kapal
• Perbedaan Face Shield dan Masker, Mana Lebih Efektif Tangkal Corona?
Hingga saat ini belum diketahui apa alasan Megawati sehingga tega mengkhianati Prabowo yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI.
Terlepas dari itu, fakta yang terjadi saat ini, adalah Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, kini mengemban amanat yang dipercayakan Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
Di sisi lain, Prabowo Subianto sepertinya mengalah atas perubahan peta politik pasca Pilpres 2019 itu.
Pasalnya, meski sempat menggugat hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) dan seluruh gugatannya ditolak, namun setelah itu, Prabowo Subianto siap bekerja sama untuk membangun Indonesia.
Rupanya perubahan sikap Prabowo itu terjadi manakala ia diundang Megawati ke rumahnya.
Saat itu, Prabowo menyebut bahwa telah mau membuka pintu damai dengan mantan Presiden ke-5 itu.
Pasca pertemuan itu, Megawati dan Prabowo pun kian dekat
Bahkan kedua tokoh nasional itu semakin mesra dari hari ke hari.

Belum diketahui pasti apakah kemesraan itu merupakan simbol dari keseriusan Megawati mengusung Prabowo pada Pilpres 2024 nanti.
Apakah kemesraan itu menandakan Prabowo siap menerima Puan Maharani sebagai calon wakil presiden untuk hajatan nasional tahun 2024 itu.
Yang jelas, kebersamaan itu memunculkan spekulasi bahwa akan tiba saatnya, Perjanjian Batu Tulis itu terwujud pada Pilpres 2024 mendatang.
Spekulasi juga menyebutkan bahwa saat itu, Megawati akan mengusung Prabowo Subianto - Puan Maharani untuk bertarung pada laga tersebut.
Mengutip dari laman Kompas.com, survei Indo Barometer menunjukkan, bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto adalah menteri yang paling populer. Namanya lebih dikenal publik ketimbang nama figur lainnya.
"Saya kira wajar karena beliau adalah mantan calon presiden dua kali," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari saat konferensi pers di Century Park Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2020).
Dari total 1.200 responden, sebanyak 18,4 persen memilih Prabowo Subianto.
Menteri yang paling dikenal kedua, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dipilih oleh 10,6 persen responden.
Kemudian disusul Menteri BUMN Erick Thohir dipilih 8,2 persen dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD yang dipilih 7,9 persen responden.
• Umat Muslim di Sumba Timur Belum Salat di Masjid
• Serahkan BLT, Wabup Viktor Madur: Gunakan Sesuai Prioritas Kebutuhan
• Terapkan Protokol Kesehatan, Warga Masuk Pasar Alok Wajib Masker
Setelah itu, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim yang dipilih 5,3 persen responden dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebesar 5,2 persen.
Kemudian, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dengan 5 persen responden dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dengan 3,2 persen.
Menteri yang menempati urutan dua terakhir dikenal publik, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo sebesar 2,5 persen dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebesar 2,2 persen.
Tidak hanya sebagai menteri yang paling dikenal publik, Prabowo Subianto rupanya juga dinilai responden sebagai menteri dengan kinerja terbaik.
Selain Prabowo, menteri lain yang dinilai memiliki kinerja baik adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Keamanan Mahfud MD, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.
Qodari berpandangan, keputusan Prabowo untuk menjadi menteri dinilai tepat karena membuat panggung politiknya terus bertahan.
Survei nasional ini dilakukan selama 9-15 Januari 2020 dengan total 1.200 responden yang dipilih secara multistage random sampling.
Survei ini dilakukan Indo Barometer jelang 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Responden terdiri dari warga negara Indonesia (WNI) yang sudah memiliki hak pilih, yaitu minimal berusia 17 tahun atau sudah menikah saat survei dilakukan.
Metode survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error survei tersebut sebesar kurang lebih 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara dari aspek popularitas, Prabowo Subianto juga terbilang tinggi dibandingkan dengan menteri lainnya.
Sementara itu dari aktivitas politik, kedekatan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto juga semakin akrab.

Itu terlihat dari sikap Megawati Soekarnoputri yang kerap menyapa dan meledek Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam setiap pidatonya yang dihadiri para ketua umum parpol atau menteri.
Bahkan, Megawati pernah menceritakan persahabatannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang telah dijalin sejak lama.
Megawati juga kerap menyinggung Prabowo yang saat ini menjadi Menteri Pertahanan, sering melakukan kunjungan ke luar negeri. Sambil bercanda, Megawati menagih oleh-oleh kepada Prabowo.
"Saya berbicara dengan Pak Prabowo baru pergi mas, saya bilang, mas mana oleh-olehnya? Karena pergi enggak ngomong-ngomong. Tapi saya tahu dia pergi," ucap Megawati di Istana Negara Jakarta.
• Umat Muslim di Ruteng Ikuti Instruksi Pemerintah dan Imbauan MUI Untuk Pencegahan Covid-19
• Kata Rocky Gerung, Anies Baswedan Akan Lawan Presiden Jokowi, Kalau Paksakan New Normal di Jakarta
• Khusus Pelanggan XL Home, Kamu Bisa Main Gim di TV Cukup Pakai Smartphone
Tentang kemesraan Megawati dan Prabowo Subianto kian ditambah manakala persiapan Pilkada 2020.
Di Depok misalnya, Gerindra dan PDIP memutuskan berkoalisi, meninggalkan PKS yang incumbent.
Pilkada Solo dan Medan, juga menunjukkan gelagat Gerindra dan PDIP bakal bersatu.
Kedua putra Jokowi, Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution yang hendak maju telah didukung informal oleh Gerindra.
Apa Harapan Fadli Zon
Kedekatan Megawati dan Prabowo diharapkan berlanjut. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon.
Dia berharap Perjanjian Batu Tulis dapat diwujudkan pada Pemilu 2024, setelah tak terwujud dalam dua kali laga pilpres di tanah air.
Fadli berharap, perjanjian tersebut betul-betul terwujud pada Pilpres yang bakal berlangsung pada tahun 2024 nanti.
"Ya mudah mudahan saja. Mudah mudahan saja, kebetulan waktu itu yang mengonsep saya, dan aslinya juga masih ada di saya itu," ujar Fadli Zon.
Apakah dari kedekatan kedua tokoh nasional Megawati dan Prabowo Subianto, mengindikasikan pada Pilpres 2024 nanti, Prabowo menggandeng Puan Maharani sebagai pasangan calon presiden dan wakil Presiden periode 2024-2029?
Fadlin Zon tak menjawab soal itu.
Fadli hanya berharap, pada momentum tersebut, Perjanjian Batu Tulis dapat terjawantahkan demi Indonesia Raya.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Inikah Waktu Megawati Bayar Penghianatan ke Menhan? Dulu Demi Jokowi Kini Puan-Prabowo Pilpres 2024, https://makassar.tribunnews.com/2020/06/03/inikah-waktu-meg awati-bayar-penghianatan-ke-menhan-dulu-demi-jokowi-kini-pu an-prabowo-pilpres-2024?page=all