Hari Lahirnya Pancasila
Cucu Pemilik Rumah di Ende: Bung Karno Ingin Tinggal di Rumah Menghadap ke Arah Matahari Terbit
Cucu pemilik rumah di Ende mengaku Bung Karno ingin tinggal di rumah menghadap ke arah matahari terbit
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Cucu pemilik rumah di Ende mengaku Bung Karno ingin tinggal di rumah menghadap ke arah matahari terbit
POS-KUPANG.COM | ENDE - Selama masa pengasingannya di Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Provinsi NTT) Ir. Soekarno atau Bung Karno tinggal di Rumah Haji Abdullah, yang kemudian rumah tersebut dikenal Rumah Pengasingan Bung Karno.
Bung Karno bersama bersama dan istrinya Inggit Garnasih, Ratna Djuami (anak angkat), serta mertuanya, Ibu Amsi, tinggal di rumah itu selama kurang lebih empat tahun, 1934-1938.
Yanto Ambuwaru, cucu Haji Abdullah ditemui POS-KUPANG.COM di kediamannya persis di samping kanan Rumah Pengasingan Bung Karno, Senin (1/6/2020), menuturkan, cerita tentang Bung Karno diwariskan turun - temurun oleh Kakek Haji Abdullah.
• Hari Lahir Pancasila Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende Tanpa Pengunjung
Menurut Ambuwaru, Kakek Haji Abdullah merupakan seorang pedagang dan tokoh di Kelurahan Kotaraja. Karena Haji Abdullah seorang pedagang, kata Ambuwaru, Kakek Haji Abdullah cukup dikenal, di Ende maupun luar Ende.
"Orang banyak kenal beliau, dan dia juga tokoh di sini. Waktu itu, ada ketika Bung Karno tiba di Ende, ada orang yang datang menemui kakek menanyakan rumah yang mau ditempati Bung Karno," ungkapnya.
Menurut Ambuwaru, saat di Ende Soekarno mencari dan ingin tinggal di rumah yang menghadap ke Timur atau ke arah matahari terbit.
"Dan rumah kakek saya itu menghadap ke timur dan kala itu mungkin satu-satunya rumah yang cukup bagus, yah rumah kakek saya," ungkapnya.
• Jus Sehat Diminum Setelah Makan Hidangan Bersantan
Menurutnya, kala itu, rumah Kakek Haji Abdullah ditempati oleh kontraktor asal Pulau Jawa dari PT. Hutama Karya yang mengerjakan proyek jalan trans Flores.
"Nah karena Soekarno mau tinggal di rumah itu, kontraktor dipindahkan oleh kakek, setelah Soekarno pulang, kontraktor itu tinggal lagi di rumah itu," ungkap.
Dia menceritakan, selama berada di rumah pengasingan Bung Karno bergaul akrab dengan warga sekitar.
Lanjutnya, 31 Oktober 1938 Bung Karno bersama keluarga meninggalkan Ende dan kembali lagi ke Ende 1985 setelah Indonesia merdeka.
"Waktu dia kembali lagi ke Ende, Bung Karno minta langsung ke Kakek Abdullah bahwa rumah pengasingan itu dijadikan tempat situs, tempat bersejarah," ungkapnya.
Rumah Pengasingan Dianggap Mistis, Embuwaru dan Keluarga : Kami Tidak Rasa Apa-apa
Ambuwaru menceritakan, banyak sekali cerita berbau mistis yang berkembang di masyarakat tentang rumah pengasingan Bung karno.
"Kalau kami sendiri yang sehari-hari di sini, kami merasakan apa-apa, apalagi itu rumah kakek, kami aman-aman saja," kata dia.
Menurutnya, cerita berbau mistis yang berkembang di masyarakat antara lain, ada suara-suara aneh dan bayangan hitam di rumah pengasingan.
Dia katakan, mungkin setiap orang punya pengalaman berbeda-beda ketika ada di rumah pengasingan tersebut. Tapi bagi Embaru dan keluarga rumah pengasingan itu sangat teduh dan nyaman.
Awambaru menuturkan, selama berada di Ende ada beberapa tempat penting yang perlu diketahui selama Bung Karno hidup di Ende, antara lain, Pelabuhan Ende, Pos Militer, Taman Bung Karno, Katedral dan Makam Amsi, Gedung Imakulata, Masjid Ar-Rabithah dan Eks Toko De Leew.
Biasanya, tanggal 1 Juni, banyak pengunjung berdatangan ke Rumah Pengasingan Bung Karno dan tempat-tempat bersejarah di Kabupaten Ende.
Tahun 2020 ini, Rumah Pengasingan Bung Karno sepi tak ada satupun pengunjung, kecuali POS-KUPANG.COM.
Menurut warga setempat Rumah Pengasingan Bung Karno ditutup sejak masifnya penyebaran virus corona atau covid-19 di Tanah Air.
Dua hari sebelum, tanggal 1 Juni 2020, POS-KUPANG.COM beberapa kali mendatangi rumah tua tersebut, namun didapati gerbang rumah itu dikunci dan penjaganya sedang keluar.
Hari ini, Senin (1/6/2020), POS-KUPANG.COM, kembali mendatangi rumah itu. Setelah beberapa kali berkomunikasi dengan Safrudin, penjaga rumah pengasingan bung karno, POS-KUPANG.COM akhirnya diizinkan masuk.
Ir. Soekarno atau Bung Karno menjalani masa pengasingannya di Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 1934-1938.
Pengasingan Soekarno ke Ende, pasca Gubernur Jenderal Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, De Jonge, mengeluarkan surat keputusan pengasingan Ir Soekarno ke Ende, 28 Desember 1933.
Bung Karno bersama dan istrinya Inggit Garnasih, Ratna Djuami (anak angkat), serta mertuanya, Ibu Amsi, bertolak dari Surabaya menuju Pelabuhan Ende dengan kapal barang KM van Riebeeck.
Selama kurang lebih tujuh hari perjalanan, 14 Januari 1934 Soekarno tiba di Pelabuhan Ende. Di Ende Soekarno bersama keluarga tinggal di Rumah Haji Abdullah, yang kemudian dikenal Rumah Pengasingan Bung Karno.
Halaman rumah pengasingan Bung karno tampak teduh dan asri ada sebuah pohon besar di samping kiri rumah dan di depan berdiri kokoh patung bung Karno. Di belakang rumah ada sebuah sumur tua.
Pria yang sudah 19 tahun menjaga rumah tersebut, lantas memperkenalkan kepada POS-KUPANG.COM, berbagai fasilitas dan benda peninggalan Bung Karno dan Keluarga di dalam rumah tersebut.
Mulai dari ruang depan terbagi menjadi dua ruangan. Sebelah kiri ada beberapa kotak kaca berisi peralatan rumah tangga seperti gelas, dulang, setrika besi, sarung Kalimantan Timur.
Selain itu ada alat musik biola, kaki meja dan salinan Tonil yang pernah dibawakan Soekarno di Gedung Imakulata Ende.
Suasana ruangan pun tampak teduh dan antik. Di dinding tampak berbagai foto Bung Karno, di plafon bergantungan lampu-lampu menyerupai bunga.
Selanjutnya di dinding menuju ruang depan sebelah kanan, ada lukisan besar bernuansa Bali, yang menurut Udin dilukis sendiri oleh Bung Karno.
Sementara di dalam ruangan, ada meja marmer dan dua kursi anyaman rotan. Menurut Udin ruang itu dipakai untuk menerima tamu.
Lalu ruang tengah tampak lengang, hanya di dinding terpampang beberapa foto aktivitas Bung Karno selama di Ende.
Sebelah kiri ruang tengah ada kamar dengan dua tempat tidur, sementara sebelah kanan merupakan kamar Bung Karno ada satu tempat tidur dan satu lemari. Lalu di belakang ada ruang semedi Bung Karno dan dapur.
Menurut Udin, setiap tanggal 1 Juni banyak pengunjung datang namun tahun ini tidak ada pengunjung kecuali POS-KUPANG.COM. "Banyak kalau tahun-tahun sebelumnya, banyak yang dari luar Ende, tapi tahun ini tidak ada karena ditutup," ujarnya.
Udin mengakui, cerita berbau mistis yang berkembang di masyarakat, benar. "Misalnya ada suara anah, suara prajurit, bunyi orang berjalan ramai-ramai, tapi saya sudah terbiasa dengan itu dan saya nyaman saja," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/cucu-pemilik-rumah-di-ende-bung-karno-ingin-tinggal-di-rumah-menghadap-ke-arah-matahari-terbit.jpg)