Hari Lahir Pancasila
Hari Lahir Pancasila Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende Tanpa Pengunjung
Tanggal 1 Juni Hari Lahirnya Pancasila, banyak pengunjung berdatangan ke Rumah Pengasingan Bung Karno dan tempat-tempat bersejarah di Kabupaten Ende
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Setiap tanggal 1 Juni kita memperingati Hari Lahirnya Pancasila. Biasanya, banyak pengunjung berdatangan ke Rumah Pengasingan Bung Karno dan tempat-tempat bersejarah di Kabupaten Ende. Tahun 2020 ini, Rumah Pengasingan Bung Karno sepi tak ada satupun pengunjung, kecuali POS-KUPANG.COM.
Menurut warga setempat Rumah Pengasingan Bung Karno ditutup sejak masifnya penyebaran virus corona atau covid-19 di Tanah Air.
Dua hari sebelum, tanggal 1 Juni 2020, POS-KUPANG.COM beberapa kali mendatangi rumah tua tersebut, namun didapati gerbang rumah itu dikunci dan penjaganya sedang keluar.
• Anies Baswedan Gigit Jari Soal New Normal Karena Ini, Politisi PDIP Warning Gubernur DKI Jakarta
Hari ini, Senin (1/6/2020), POS-KUPANG.COM, kembali mendatangi rumah itu. Setelah beberapa kali berkomunikasi dengan Safrudin, penjaga rumah pengasingan bung karno, POS-KUPANG.COM akhirnya diizinkan masuk.
Ir. Soekarno atau Bung Karno menjalani masa pengasingannya di Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 1934-1938.
Pengasingan Soekarno ke Ende, pasca Gubernur Jenderal Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, De Jonge, mengeluarkan surat keputusan pengasingan Ir Soekarno ke Ende, 28 Desember 1933.
Bung Karno bersama dan istrinya Inggit Garnasih, Ratna Djuami (anak angkat), serta mertuanya, Ibu Amsi, bertolak dari Surabaya menuju Pelabuhan Ende dengan kapal barang KM van Riebeeck.
• Ternyata Benar Covid-19 Dibuat di Laboratorium, Inilah Buktinya, Siapa yang Buat?
Selama kurang lebih tujuh hari perjalanan, 14 Januari 1934 Soekarno tiba di Pelabuhan Ende. Di Ende Soekarno bersama keluarga tinggal di Rumah Haji Abdullah, yang kemudian dikenal Rumah Pengasingan Bung Karno.
Halaman rumah pengasingan Bung karno tampak teduh dan asri ada sebuah pohon besar di samping kiri rumah dan di depan berdiri kokoh patung bung Karno. Di belakang rumah ada sebuah sumur tua.
Pria yang sudah 19 tahun menjaga rumah tersebut, lantas memperkenalkan kepada POS-KUPANG.COM, berbagai fasilitas dan benda peninggalan Bung Karno dan Keluarga di dalam rumah tersebut.
Mulai dari ruang depan terbagi menjadi dua ruangan. Sebelah kiri ada beberapa kotak kaca berisi peralatan rumah tangga seperti gelas, dulang, setrika besi, sarung Kalimantan Timur.
Selain itu ada alat musik biola, kaki meja dan salinan Tonil yang pernah dibawakan Soekarno di Gedung Imakulata Ende.
Suasana ruangan pun tampak teduh dan antik. Di dinding tampak berbagai foto Bung Karno, di plafon bergantungan lampu-lampu menyerupai bunga.
Selanjutnya di dinding menuju ruang depan sebelah kanan, ada lukisan besar bernuansa Bali, yang menurut Udin dilukis sendiri oleh Bung Karno.
Sementara di dalam ruangan, ada meja marmer dan dua kursi anyaman rotan. Menurut Udin ruang itu dipakai untuk menerima tamu.