Bupati Ende Djafar Achmad : Kalau Makin Banyak yang Positif Covid-19 Kita PSBB

Kalau ada lagi yang positif kita tidak lagi menyebut klaster Gowa atau klaster Magetan. Tapi transmisi lokal

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Bupati Ende Djafar Achmad di Rumah Jabatan Sabtu (25/4/2020). 

Ketua DPRD Kabupaten Ende Fary Taso ragu dan cemas terkait kesiapan untuk penerapan new normal. Menurutnya, saat ini Ende tengah dihadapkan dengan urusan penanganan pasien Covid-19, tracing Klaster Gowa dan Magetan yang mana jumlah reaktif rapit tes meningkat.

Tidak hanya itu, kata Fery, masyarakat Kabupaten Ende belum sungguh-sungguh taat pada protokol kesehatan. "Kita lihat saja di pasar dalam kondisi saat ini saja, banyak yang tidak pakai masker, apalagi kalau ada pemberlakuan new normal," tegas Fery.

Di samping itu, kata Fery, dalam kondisi seperti ini, akan terjadi exodus besar-besaran PMI dan perantau dari pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan lain-lain. "Mereka berpikir lebih baik mati di Kampung sendiri daripada di tanah orang," ungkapnya.

Menurutnya, dengan masalah ketidakpastian data PMI Gugus Tugas Covid-19 Ende akan kesulitan melakukan identifikasi dan pengawasan.

"Soal lain bagaimana kesiapan kita soal karantina dan lain-lain bukannya tidak setuju dengan new normal tapi kita perlu cermat mengamati kondisi kita saat ini," tegasnya.

Romo Perno : Kalau Kasus Covid-19 Naik Untuk Apa New Normal?

Romo Perno yang hadir dalam kesempatan itu mewakili pihak Keuskupan Agung Ende mengatakan, ia setuju dengan apa yang disampaikan Bupati Djafar bahwa tanggal 15 Juni 2020 bukan patokan mati, new normal diterapkan di Ende.

"Saya yakin Gubernur Viktor bukan dokter yang tau persis kondisi di lapangan seperti apa, karena itu kebijakan new normal ini harus dipertimbangkan secara baik dan matang," ungkapnya.

Dia mengingatkan, eskalasi kasus Corona sebagaimana data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ende mulai menanjak.

"Tadi saya baca di berita presiden Jokowi tegaskan, NTT belum masuk dalam persiapan untuk new normal. Jadi tidak harus kita new normal," ungkapnya.

Romo Perno katakan, tidak semua wilayah harus memberlakukan new normal. "Artinya mempertimbangkan situasi di daerah ini kalau di Ende eskalasi makin naik untuk apa kita Berlakukan new normal," tegasnya.

Dia mengatakan, pihak Keuskupan Agung Ende siap membantu Pemda Ende menangani PMI, yakni Keuskupan Agung Ende menyiapkan tempat karantina di asrama-asrama.

dr. Muna Fatma Beberkan Perkembangan Kasus Covid-19 dan Potensi Transmisi Lokal

dr. Muna Fatma Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 mengatakan, saat ini di Kabupaten Ende ada enam orang pasien Covid-19, empat hasil tracing klaster Gowa asal Dusun Numba Besar Desa Raporendu Kecamatan Nangapanda dan dua dari Klaster Magetan asal Ende Selatan dan Ende Timur.

Menurutnya, saat ini pihaknya sedang menunggu hasil pemeriksaan 15 sampel termasuk enam yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19. Hasil tracing terbaru, ada 13 orang dari Dusun Numba Besar yang reaktif rapit tes.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved