Asyik Mandi di Pantai, 2 Pelajar NTT Dihantam Ombak, Ditemukan Usai Gelar Ritual Adat, Ini Kronologi

Dua pelajar di Manggarai Barat (Mabar) terseret gelombang saat berenang di sekitar perairan Waetioong, Desa Benteng Dewa, Kecamatan Lembor Selat

Penulis: Gecio Viana | Editor: Bebet I Hidayat
Ilustrasi
Suasana Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi korban terseret ombak di Pantai Desa Kifu, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Jumat (6/12/2019). 

2. YOHANES ANTONIUS DOMINGGO (17), warga Ruwolong, Dusun Ruwolong, Desa Lela, Kec. Lela.

3. EDWAR (23), Tahun, Kelurahan Kabor, Kecamatan Alok, Sikka.

Kronologis kejadian menurut saksi, sekira pukul 15.30 wita korban datang dari kampung Kabor, Maumere dan hendak menuju ke Kampung Sikka.

Sesampainya di rumah saksi 1 korban melihat beberapa orang temannya di rumah saksi 1 lalu korban pun berhenti dan bergabung bersama.

Selanjutnya korban meneguk secangkir moke (Miras) karena melihat beberapa orang anak sedang bermain bola di Pantai korban pun langsung berjalan menuju Pantai dan ingin bermain bola bersama anak-anak tersebut.

Namun anak-anak tidak mau bermain bola bersama korban selanjutnya korban masuk ke dalam laut dan mandi.

Selang beberapa menit kemudian beberapa anak yang sedang bermain bola tersebut berteriak minta tolong dan sambil menunjuk ke arah korban.

Mendengar teriakan anak-anak tersebut saksi 1,2 dan 3 langsung bergegas lari menuju laut dan berenang untuk membantu korban.

Saksi 2 sempat menggapai korban dan berusaha untuk membantu korban namun karena kondisi fisik korban lebih besar dari saksi 2 dan gelombang laut pun cukup besar maka saksi 2 kewalahan untuk mengevakuasi korban.

Saksi 1 sempat memberi bantuan dengan melemparkan jerigen ke arah saksi 2 dan korban.

Ketika saksi 2 hendak mengambil jerigen tersebut korban mengatakan kepada saksi 2 "Saya sudah tidak bisa lagi" seketika itu pun munculah gelombang dan langsung menutup korban.

Saksi 1 kembali ke Pantai dan meminta bantuan kepada beberapa orang nelayan yang berada di sekitar rumah saksi 1.

Beberapa saat kemudian 3 orang nelayan turun kelaut dengan sampan untuk mengevakuasi korban namun korban belum di temukan sehingga beberapa orang nelayan tersebut hanya dapat mengevakuasi saksi 3 yang hampir Tenggelam karena kecapaian.

Selanjutnya saksi 3 langsung di bawa ke Rumah Sakit Sta. Elisabeth Lela untuk mendapatkan perawatan.

Sedangkan beberapa orang nelayan tersebut bersama Anggota Polsek Lela kembali melakukan pencarian terhadap korban dengan menggunakan sampan.

Usaha dari Anggota Polsek Lela dan beberapa orang nelayan tersebut mengalami kesulitan karena hari sudah gelap dan gelombang besar.

Pada pukul 19.15 Wita telah tiba di TKP Kapolsek Lela, Iptu Urbanus Kopong Tupen bersama Team BASARNAS Maumere yang dipimpin oleh Kepala Operasi, Isran Anshari Arsad.(

Selanjutnya melaksanakan apel bersama Anggota Polsek Lela.

Adapun arahan dari Kepala Operasi BASARNAS Maumere mengatakan, saat ini belum bisa dilakukan upaya pencarian karena situasi gelap dan gelombang besar.

"Kita akan melakukan pencarian pada esok hari tepat pukul 06.00 Wita, kita akan berkumpul dan melaksanakan apel di tempat ini," kata Kepala Operasi Basarnas.

Selanjutnya Kapolsek Lela menambahkan upaya pencarian akan namun ia mengimbau warga tetap menjaga jarak dan menggunakan masker sebagai upaya pencegahan/memutus rantai penyebaran Covid 19.

Hingga saat ini korban belum ditemukan. -Kondisi korban mengalami gangguan mental.

Keluarga korban sudah mendengar kejadian tersebut dan sudah mendatangi rumah saksi 1 untuk menunggu upaya pencarian. ( POS-KUPANG.COM /Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved