PWNU Serukan Silaturahmi Tak Langsung

PWNU Provinsi NTT menyerukan untuk umat untuk melakukan silaturahmi tanpa kontak atau tidak melakukan silaturahmi langsung

Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto PWNU Serukan Silaturahmi Tak Langsung
POS KUPANG/EDY HAYON
Drs. Jamaludin Ahmad, MM

POS-KUPANG.COM - KETUA Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama ( PWNU) Provinsi NTT Jamaludin Ahmad mengatakan, Nahdatul Ulama telah mengeluarkan seruan kepada kaum Nahdliyin dan umat Muslim untuk melaksanakan Salat Idi di rumah sebagaimana diatur pemerintah.

"NU sudah jelas memberikan seruan kepada seluruh Nahdliyin dan umat Muslim, mari sama sama mencermati situasi bangsa, sekaligus bagian dari kita membela dan melindungi bangsa dan daerah dengan membantu mencegah penyebaran virus. Ikut anjuran pemerintah untuk Salat Id di rumah masing masing," ujar Jamaludin di Kupang, Kamis (21/5/2020).

Himah RAMADHAN: Ramadhan Di Tengah Wabah Covid-19

NU juga menyerukan untuk umat untuk melakukan silaturahmi tanpa kontak atau tidak melakukan silaturahmi langsung. Silaturahim, ujarnya, dianjurkan menggunakan media, salah satunya melalui video conference (vicon).

Ia menjelaskan, upaya tersebut dilakukan demi kepentingan diri dan kepentingan umat secara bersama sama dalam rangka menyelamatkan wilayah dan bangsa dari paparan Covid-19.

"Ini kan dalam bahasa Islam, ini bagian dari kita berjihad untuk membela negara, dalam keadaan yang sulit atau darurat," ungkapnya.

Pengurusan Surat Keterangan Bebas RDT Covid-19 di Kabupaten Sumba Barat Gratis

Sejak awal masa pandemi, jelas Jamaludin, NU selalu konsisten untuk mengawal umat agar bersama menjaga keselamatan bangsa. '"Dari awal sudah diarahkan untuk shalat jamaah di rumah, shalat Jumat, taraweh dan shalat Idul Fitri di rumah," ujar pria yang menjabat Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi NTT ini.

Ia menganalogikan kondisi wilayah dan bangsa saat ini seperti kapal. "Ibarat kapal sudah mau tenggelam, kita sebagai orang yang hidup dalam kapal berkewajiban membela kapal melindungi kapal ini," katanya.

Jamaludin menegaskan, jika ada umat yang masih berkeinginan untuk melakukan shalat Idul Fitri di masjid atau tempat umum, maka hal itu merupakan ego pribadi dan dikategorikan sebagai oknum. "Kalau sudah ego, dia pantas tinggal di luar negeri jangan di Indonesia," ujarnya.

Mengenai pelaksanaan Salat Id di Kabupaten Lembata, Jamaludin mempertanyakan hal tersebut. "Berkaitan dengan keputusan Bupati Lembata dan MUI Lembata, itu ikut dari mana? Ini masalah bangsa," tanya Jamaludin retoris.

Pesan Uskup Maumere

Terpisah, Uskup Maumere Mgr Ewaldus Martinus Sedu, Pr mengimbau umat muslim terus membangun silaturahmi antarumat beragama.

"Saya atas nama umat dan para pastor serta biarawan biarawati di Keuskupan Maumere menyampaikan selamat Idul Fitri bagi umat muslim di Sikka. Semoga di hari raya Idul Fitri di tengah pandemik Corona umat muslim dan kita semua tetap kuat dan tenang menghadapi wabah ini," ucap Uskup Ewaldus saat ditemui di Istana Keuskupan Maumere, Rabu (20/5).

"Kita harus gembira agar bisa keluar dari persoalan ini. Mari kita bersama terus berdoa guna mengatasi wabah ini dan terus membangun kebersamaan dan silaturahmi," tambah Uskup Ewaldus.

Ia mengimbau umat muslim di Sikka dan wilayah Keuskupan Maumere terus menjalani persatuan dan kesatuan agar bersama-sama membangun daerah.
Uskup Ewaldus berpesan kepada semua umat, baik Katolik dan Islam, bersatu melawan wabah Corona dengan mengikuti protokol kesehatan, yakni pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan jaga kesehatan.

Terpisah, Ketua Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi) Provinsi NTT Indra Effendy mengatakan, makna silaturahmi adalah mendekatkan hati sesama manusia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved