MUI TTS: Sholat Ied di Rumah Saja, Makna Idul Fitri Tak Berkurang

Ketua MUI Kabupaten TTS, H. Rahmat Hasan mengatakan, kemungkinan besar sholat Ied tahun ini tidak akan dilakukan di lapangan

Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
PK/Dion Kota
Ketua MUI Kabupaten TTS, H. Rahmat Hasan 

POS-KUPANG.COM | SOE - Ketua MUI Kabupaten TTS, H. Rahmat Hasan mengatakan, kemungkinan besar sholat Ied tahun ini tidak akan dilakukan di lapangan atau di masjid sebagai dampak dari adanya wabah virus Corona. Namun keputusan pasti peniadaan sholat Ied berjamaah masih menunggu keputusan Menteri Agama pada Jumat Mendatang.

" Kita sudah ada pembicaraan di tingkat Forkompimda Kabupaten TTS terkait pelaksanaan sholat Ied. Tapi melihat kondisi saat ini, dimana kabupaten TTS sudah zona merah kemungkinan besar tidak ada sholat Ied di lapangan atau di Masjid," ungkap Rahmat kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (19/5/2020) melalui sambungan telepon.

Perjalanan Letda Ajeng Mirip Captain Marvel

Dia mengimbau kepada umat Islam di Kabupaten TTS untuk melakukan sholat Ied di rumah bersama keluarga. Ia menyebut pelaksaan sholat Ied di rumah tidak akan mengurangi makna dari hari raya Idul Fitri.

" Kita utamakan keselamatan masyarakat dari Penyebaran virus Corona. Oleh sebab itu, sholat Ied di rumah," ujarnya.

Untuk diketahui, Muhamad Uba, Ketua Dewan Masjid Kabupaten TTS mengatakan, seluruh kegiatan di Masjid selama masa puasa akan ditiadakan. Nantinya hanya Marbot masjid yang akan mengumandangkan adzan dari dalam Masjid. Sedangkan umat muslim sholat di rumah masing-masing.

Manggarai Bukan Daerah Tertinggal, Bupati Deno Puji Kerja Sama Semua Stakeholder

Sebelum masa puasa pun atau empat Minggu terakhir, sholat Jumat di seluruh Masjid di Kabupaten TTS ditiadakan sesuai dengan himbauan pemerintah sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

" Kita sudah empat Minggu sholat Jumat ditiadakan. Hal ini masih akan berlaku selama masa puasa. Sholat tarawih dan sholat Ied juga akan ditiadakan untuk mencegah penyebaran virus Corona di lingkungan Masjid," ungkap Uba kepada POS-KUPANG. COM, Minggu (19/4/2020) melalui sambungan telepon.

Suasana masa puasa tahun inj dikatakan Uba jelasakan berbeda dari dari tahun-tahun sebelumnya. Namun hal tersebut tidak akan mengurangi makna dari bulan suci Ramadhan.

Keberadaan wabah virus Corona yang menyebabkan aktivitas di Masjid untuk sementara ditiadakan harus dipandang sebagai cobaan guna mempertebal iman.

Wabah virus Corona disebutnya sebagai teguran dari Yang Maha Kuasa terhadap umat manusia yang sudah berjalan keluar dari aturan atau kehendak Yang Maha Kuasa. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved