Bupati Malaka Sebut Penonaktifan Jabatan Dirut Bank NTT Hal Lumrah

Penonaktifan jabatan Direktur Utama (Dirut) Bank NTT merupakan hal yang lumrah dalam suatu BUMD maupun BUMN

Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/EDY HAYONG
Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH. 

POS-KUPANG.COM I MALAKA--Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH selaku pimpinan daerah yang juga pemegang saham pada Bank NTT menilai penonaktifan jabatan Direktur Utama (Dirut) Bank NTT merupakan hal yang lumrah dalam suatu BUMD maupun BUMN.

Penonaktifan itupun dilakukan melalui RUPS kemudian diserahkan kepada Gubernur NTT. Hal ini tentu menjadi masukan bagi siapapun pejabat yang menduduki jabatan Dirut Bank NTT maka menunjukan kinerja yang hebat dan cepat dalam upaya membesarkan bank milik daerah itu.

Dadar Gulung Cantik dari Aston Kupang

Hal ini disampaikan Bupati Malaka yang akrab dipanggil SBS ini ketika dimintai tanggapannya di Malaka, Kamis (7/5).

Dikatakan SBS, sesungguhnya yang berwenang memberikan pernyataan terkait penonaktifan jabatan Dirut Bank NTT sekarang dan digantikan dengan Plt, langsung oleh Gubernur NTT. Namun, selaku pemegang Saham, dirinya berpendapat bahwa sangat lumrah bagi BUMD ataupun BUMN apapun.

Ketika pimpinan, katanya, tidak menunjukan kinerja yang baik sesuai harapan RUPS tentu atas pertimbangan perkembangan Bank NTT kedepan, maka bisa dinonaktifkan.

Pemkab Mabar Akan Kirim Puluhan Sampel Swab ke Kupang

"Jadi itu (nonaktifkan) Dirut Bank NTT, RUPS serahkan ke gubernur. Ada dua kegiatan yakni RUPS tahunan dan RUPS Luar Biasa. Saat itu mengevaluasi Kinerja tahun buku  2019 dimana para pemegang saham dalam hal ini bupati/walikota memberikan catatan," jelas SBS.

Dari RUPS Luar Biasa, katanya,   setelah dilihat bunganya  tidak mencapai target juga kinerja tidak mencapai sesuai harapan maka bisa dinonaktifkan.

"Dalam BUMN itu biasa.  Saya selaku salah satu pemegang saham tentu berharap jajaran  Direksi untuk   kerja dengan luar biasa sesuai harapan," katanya.

Bupati SBS bangga karena walaupun merupakan Kabupaten baru di NTT, tetapi dalam hal penyertaan modal di Bank NTT menempati urutan ke 12 dari kabupaten/kota lain di NTT. Saat ini total saham penyertaan modal yang ada pada Bank NTT untuk Kabupaten Malaka mencapai Rp 52 Miliar sampai pada Tahun buku 2019.

"Ini penyertaan modal Rp 10 miliar setiap tahun sehingga kita masuk urutan ke 12. Saya yakin dengan kemampuan dan daya upaya yang akan kita lakukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia, kita bisa naik perlahan ke urutan 10 besar," ujar pencetus Program KIA di Indonesia ini. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved