Intip Kehidupan Muslim di Korea Utara yang Komunis dengan Pemimpin Kejam, Ada Masjid di Ibu Kota
Hampir semua kegiataan keagamaan dilarang bahkan hukuman sangat berat akan diberikan ke warganya yang ketahuan beribadah menurut agama tertentu
OKI beranggotakan, Indonesia, Iran, Nigeria, Pakistan, Palestina dan Suriah.
Diceritakan pada tahun itu mereka merayakan Idul Adha bersama dengan masyarakat minoritas Korut yang ternyata beragama Islam di Tedonggang Diplomatic Club Pyonyang.
Bahkan tamu kehormatan pada acara itu adalah wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Hui Choi.
Sementara itu, di Korea Utara juga memiliki sebuah masjid yang dibangun secara resmi yaitu Pyongyang Mosque.
Seperti diwartakan oleh North Korea News, masjid itu adalah satu-satunya masjid yang diizikan berdiri di Korea Utara, meskipun izin mendirikan rumah ibadah sangat sulit di Korut.
Masjid itu didirikan olek Iran di kompleks kedutaan Iran di Pyonyang, terletak di sebalah kedutaan Rumania.
Randahnya umat muslim di Korea memungkinkan hanya sebagian kecil ada orang yang beribadah di masjid tersebut.
Pakar Satelit Korea Utara, Curtis Melvin mengatakan bahwa masjid itu adalah satu-satunya yang berdiri di Korea Utara.
Mencatatkan semua orang boleh mengunjungi masjid tersebut, asalkan mereka mematuhi kebiasaan sebagai umat muslim.
Jumlah pemeluk agama Islam di Korea Utara memang sangat sedikit bahkan tidak mencapai satu persen.

Sebagian besar adalah wakil dari kedutaan besar negara Islam, dan turis yang mengunjungi Korea Utara.
Sementara sebagian besar warga Korea Utara didasarkan pada keyakinan mistik tentang roh, dan tak jarang mereka meminta saran dari peramal.
Mereka juga meyakini tempat suci yang dikeramatkan oleh masyarakat Korea Utara seperti Gunung Paektu yang berada di antara perbatasan Tiongkok dan Korea Utara.