News
DPRD NTT Rekomendasikan RSUD Umbu Rara Meha Waingapu Periksa Sampel Swab Covid-19, Ini Alasannya
DPRD NTT merekomendasikan RSUD Umbu Rara Meha Waingapu sebagai salah satu rumah sakit yang bisa melakukan pemeriksaan sampel swab.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Oby Lewanmeru
POS KUPANG, COM, WAINGAPU - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTT merekomendasikan RSUD Umbu Rara Meha Waingapu sebagai salah satu rumah sakit yang bisa melakukan pemeriksaan sampel swab.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi V DPRD NTT, Yunus Takandewa, Jumat (24/4). Menurut Yunus, sesuai rapat virtual Komisi V dengan Dinkes NTT dan manajemen RSU Prof. Dr. WZ Johannes Kupang, Komisi V telah merekomendasikan agar salah satu rumah sakit yang perlu dibangun lab untuk pemeriksaan sampel swab adalah RSUD Umbu Rara Meha.
"Jadi, selain RSU Prof. Dr. WZ Johannes, kita rekomendasi tambah tiga rumah sakit, yakni RSU TC Hillers Maumere, RSUD Umbu Rara Meha Waingapu dan RSUD Komodo di Labuan Bajo," ujar Yunus.
Dijelaskannya, lab pemeriksaan swab perlu ada juga di daerah selain RSU Prof. Dr. WZ Johannes Kupang. Adanya lab ini memudahkan agar sampel atau spesimen dari NTT bisa diperiksa.
Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef A Nae Soi mengusulkan ke pemerintah pusat agar di NTT bisa memeriksa sampel swab.
Daerah yang diusulkan ada lab pemeriksaan swab adalah RSU Prof. WZ Johannes Kupang, RSUD TC Hillers Maumere dan RSUD Komodo di Labuan Bajo. Josef menyampaikan hal ini saat melakukan rapat virtual atau dalam jaringan (daring) online dengan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional, Letjen TNI Doni Monardo.
Rapat ini berlangsung di ruang rapat Gubernur NTT, Rabu (22/4) lalu. Pada rapat ini Wagub Josef meminta reagen untuk pemeriksaan sampel swab dengan metode PCR.
"Jika pemeriksaan swab dapat dilakukan di NTT, maka sampel tidak lagi dikirim ke Jakarta atau Surabaya," ujarnya.
Saat itu, Josef mengatakan, di NTT sudah ada Polymerase Chain Reaction (PCR) namun alat kit reagennya belum ada.
"Kami sudah punya laboratorium, tinggal tunggu reagen untuk pemeriksaan Swab. Kami meminta melalui Pak Jenderal, mohon Kementerian Kesehatan lebih cepat mengirim kami reagen, supaya PCR kami bisa berfungsi," kata Josef.
Alokasikan Rp 38 Miliar
Pemkab Sumba Timur (Sumtim) mengalokasikan anggaran untuk percepatan penanganan dan pencegahan Covid-19 sebesar Rp 38. 789.697.650 atau Rp 38 miliar lebih.
Hal ini disampaikan Sekda Sumtim, Domu Warandoy, Jumat (24/4). Menurut Domu, anggaran yang disiapkan untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 38 miliar lebih.
"Dana itu merupakan rekapan sementara pendanaan untuk penanganan Covid-19 di Sumtim," kata Domu.
Dia merincikan, dana sebesar Rp 38,7 miliar itu dialokasikan untuk Dinas Kesehatan Sumtim Rp 5 miliar lebih, 25 puskesmas sebesar Rp 774.657.000, RSUD Umbu Rara Meha Rp 10 miliar lebih.