Virus Corona
Waspada! Ini Gejala Baru Virus Corona di Tubuh Manusia, Langsung Terlihat Tanpa Perlu ke Rumah Sakit
Waspada! Ini Gejala Baru Virus Corona di Tubuh Manusia, Langsung Terlihat Tanpa Perlu ke Rumah Sakit
· Palau Nauru
· Kepulauan Solomon
· Samoa
· Tuvalu
· Tonga
· Vanuatu
Sebelumnya, masih terdapat 18 negara yang terbebas dari virus corona, termasuk Sudan Selatan, Sao Tome dan Principe, dan Yaman.
Namun, dalam beberapa hari terakhir tiga negara tersebut melaporkan adanya kasus infeksi Covid-19.
Sempat tersiar kabar bila ada kemungkinan kasus Covid-19 di negara-negara tersebut ditutup-tutupi.
Akan tetapi, menurut Michael Yao, seorang pakar tanggap darurat di WHO Afrika mengatakan bahwa kasus di Afrika tentu saja tidak mungkin tak terdeteksi atau ditutup-tutupi.
Pasalnya penyebaran virus ini sangatlah cepat sehingga adanya orang yang terinfeksi tentu akan terlihat dan pasti terdeteksi.
Beberapa ahli pun percaya iklim berperan dalam memperburuk atau menghentikan penularan virus corona.
Disebutkan jika virus corona mungkin tidak berkembang pada iklim yang hangat.
Sayangnya, belum ada penelitian yang cukup mengenai hal ini.
• Covid-19: DPD Garda Pemuda NasDem Provinsi NTT Bagi 2000 Masker Untuk Warga Kota Kupang
• Lafadz Niat Tata Cara Salat Tarawih dan Sholat Witir, Ibadah di Rumah Selama Puasa Ramadhan
• Hore! Ini Daftar Pemenang Lomba Menggambar Virtual Bareng Pos Kupang, Cek Siapa Tahu Ada Nama Kamu
• VIDEO – Janda Helena Nenabu di TTS, Kaget Didatangi Kapolres dan Dandim Serahkan Bantuan Sembako
• PON XX 2020 Ditunda, Jimmi Berharap Pendaftaran Pemain Diperpanjang
• Bukan Obat! Ini Trik Tingkatkan Imun untuk Mewaspadai Covid-19
Namun, perlu diingat bahwa sebagian besar negara yang belum melaporkan kasus Covid-19 merupakan negara-negara kecil Kepulauan Pasifik, serta segelintir negara di Asia dan Afrika.
Kemungkinan negara-negara tersebut bukanlah tujuan wisata, sehingga sedikitnya pelancong yang bepergian ke negara itu membuat virus belum masuk.
Bahkan sebelum terjadinya pandemi ini, negara seperti Korea Utara sudah menerapkan aturan yang ketat mengenai siapa saja yang boleh masuk ke negaranya.
Di sisi lain, orang-orang dari negara tersebut juga mungkin memiliki akses yang terbatas untuk pergi ke negara lain.
Dr. Sarah Raskin, asisten profesor di L. Douglas Wilder School of Government and Public Affairs at Virginia Commonwealth University pun menyatakan bahwa orang-orang yang berasal dari negara kaya memiliki akses yang lebih besar untuk berpergian sehingga memiliki peluang yang lebih tinggi terkena patogen baru.
Di samping itu, negara-negara yang tidak terkena Covid-19 juga memiliki pencegahan awal yang baik.
Korea Utara merupakan salah satu negara pertama di dunia yang menutup perbatasannya dan membangun langkah-langkah intensif lainnya untuk mencegah penyebaran virus corona baru.
Begitu pula dengan Turkmenistan yang melakukan pembatasan perjalanan, mengelola pembersihan massal, dan mengampanyekan peringatan-peringatan terkait dengan penyebaran virus tersebut.
Sementara, Tajikistan memberlakukan pembatasan pada perjalanan dan pertemuan publik, serta mengorganisir keramaian dan perayaan.
Banyak dari negara-negara tersebut telah melakukan pembatasan yang ketat agar terhindar dari penyebaran Covid-19 yang terus mengancam.
Jumlah penduduk di negara-negara itu juga tidaklah banyak sehingga kemungkinan dapat menerapkan physical distancing secara lebih optimal.
Mengingat penyebaran virus corona antar manusia terjadi begitu cepat, WHO menganjurkan physical distancing atau menjaga jarak antara diri sendiri dan orang lain.
Bagaimana dengan Indonesia?
• Covid-19: DPD Garda Pemuda NasDem Provinsi NTT Bagi 2000 Masker Untuk Warga Kota Kupang
• Lafadz Niat Tata Cara Salat Tarawih dan Sholat Witir, Ibadah di Rumah Selama Puasa Ramadhan
• Ramadhan 2020: Referensi Hilal Awal Ramadhan 1441 Hijriah Terlihat di Indonesia
• Ramadhan 2020: Referensi Hilal Awal Ramadhan 1441 Hijriah Terlihat di Indonesia
• Covid-19: Yayasan Aisyiyah NTT dan LazizMu Berbagi Sembako dan Masker
• VIDEO – Janda Helena Nenabu di TTS, Kaget Didatangi Kapolres dan Dandim Serahkan Bantuan Sembako
Dari hari ke hari, jumlah kasus positif Covid-19 semakin bertambah.
Namun, berbagai upaya mencegah penyebaran virus terus dilakukan, baik dengan gerakan #dirumahaja dan juga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah tertentu.
Memasuki bulan puasa, anjuran untuk tidak mudik juga semakin gencar dikampanyekan.
Saat mudik, bisa saja menyebarkan virus pada orang-orang di kampung halaman.
Apalagi perjalanan mudik yang dilakukan dengan transportasi umum semakin meningkatkan kemungkinan terpapar virus corona dan menularkannya pada orangtua dan keluarga yang dijumpai saat di rumah.
Jadi, sayangi keluarga di kampung halaman dengan tidak mudik.