Erick Thohir Sentil Soal Mafia Alat Kesehatan, Begini Respon KPK dan Asosiasi Pengimpor, Simak Info

Di tengah pandemi Virus Corona, Menteri BUMN Erick Thohir menyentil tentang mafia alat kesehatan (Alkes) yang dinilai mengganjal.

Editor: Ferry Ndoen
KOMPAS.com/ADE MIRANTI KARUNIA SARI
Menteri BUMN Erick Thohir 

"Selain kendala bahan baku di atas, akses pasar juga menjadi hambatan yang sudah menahun," kata dia lagi.

Diungkapkan Ahyahudin, sebagian produk alkes memiliki standar yang tinggi dan bukan produk yang bisa diproduksi secara massal. Sehingga untuk beberapa jenis alkes, belum bisa dibuat di dalam negeri.

"Tata niaga Alkes juga dicirikan oleh standar keamanan pasien yang tinggi dan bukan produk masal. Beberapa produk alkes hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit oleh pasar," jelas dia.

Ia mengatakan, dilema industri alkes dalam negeri, juga harus menghadapi masalah kesulitan bahan baku hingga komponen untuk memproduksinya dalam negeri.

Karena negara dengan industri alkes yang sudah maju, memiliki rantai pasok yang sudah memadai.

"Indonesia harus membangun kemampuan Industri bahan dasar dan setengah jadi untuk industri alkes, jika ingin mengurangi impor. Peran ini dapat dilakukan oleh BUMN dan industri nasional yang sudah mapan. Industri hilir (produk jadi) alkes dapat akses ke komponen lokal dengan harga ekonomis, tanpa harus tergantung impor," kata dia.

 Hal inilah yang perlu dibenahi oleh pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor alkes.

"Akan tetapi membatasi produk impor, tanpa mempersiapkan kemampuan industri dalam negeri akan menjadi langkah yang tidak tepat untuk menjaga ketersediaan barang. Kalau keliru akan menggangu pelayanan rumah sakit dan pasien," kata Ahyahudin.

Produksi alat kesehatan merupakan industri yang terkait dengan rantai pasok. Sehingga, pengurangan atau bahkan mandiri alkes bisa dilakukan dengan meniru Korea Selatan atau China.

"Indonesia harus membangun industri alkes dalam negeri secara komprehensif, terstruktur, dan konsisten. Indonesia adalah negeri yang belum memiliki pondasi yang kuat untuk menjadi negara Industri," kata Ahyahudin.

"Indonesia harus belajar dari kegagalan memiliki brand nasional di bidang otomotif, smartphone, dan lainnya.

Bupati di Sulawesi Edukasi Cegah dan Lawan Virus Corona Keliling Kampung Bawa Peti Mati, Info

"Kita harus belajar dari Jepang yang dapat menyamai industri Eropa-Amerika, dan kemudian ditiru oleh Korea," tambah dia. 

Mafia Besar Alkes

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyampaikan bahwa ada mafia besar baik skala global maupun lokal yang membuat Indonesia tidak mandiri dalam industri kesehatan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved