Breaking News

VIDEO – Lihat Ulah Oknum Pedagang di Kota Kupang Ini, Membuang Ikan Yang Tak Laku Dijual

VIDEO – Lihat Ulah Oknum Pedagang di Kota Kupang Ini, Membuang Ikan Yang Tak Laku Dijual. Peristiwa ini di Kota Kupang. Ikan itu jenis tongkol

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin

VIDEO –  Lihat Ulah Oknum Pedagang di Kota Kupang Ini, Membuang Ikan Yang Tak Laku Dijual

POS-KUPANG.COM, KUPANG --Ada-ada saja ulah oknum pedagang ikan di Kota Kupang. Bila ikannya tak habis dijual, mereka pun membuangnya di tepi pantai, seperti yang terekam dalam sebuah video berdurasi singkat yang beredar di jagat maya.

Dalam video yang direkam seseorang ini memperlihatkan dua orang pedagang ikan, sedang mengambil ikan yang terisi dalam basket kemudian menumpahkannya di atas bebatuan di pinggir pantai. Lokasi pembuangan ikan itu diperkirakan di tepi Pantai Oeba, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang. 

VIDEO - Menikmati Dinginnya Cuaca di Manggarai, Sambil Memancing di Tambak Dalo

VIDEO – Peristiwa Unik di TTS, Anak Babi Punya 6 Kaki, 2 Badan, 2 Lidah dan Satu Kepala

VIDEO - Wawancara Eksklusif : Solidaritas Kemanusiaan Cegah Virus Corona di NTT.

Lokasi yang direkam seseorang ini  diperkirakan di lokasi Tempat Pendaratan Ikan atau TPI Oeba, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.

Dalam video itu juga terlihat ikan dalam jumlah cukup banyak berhamburan di atas bebatuan di tepi pantai tersebut.

Hanya saja, aksi membuang-buang ikan itu hanya dilakukan oleh dua oknum pemuda yang berbaju biru dan hijau.

Dalam beberapa detik, terdengar suara seorang pria yang mencoba mencairkan suasana dengan membandingkan penjualan ikan yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya dengan yang dihadapi saat ini.

Dulu, kata pria itu, ikan jenis tongkol itu laku dijual di pasaran. Tapi saat ini tidak demikian.

“Dulu orang beli, tapi sekarang orang takut, mungkin karena penyakit yang sedang dihadapi saat ini,” jawab satu dari dua pemuda yang sedang membuang ikan tersebut,

Ulah membuang ikan yang tak laku dijual itu, diduga ada kaitannya dengan bangkai ribuan ikan tongkol yang berserakan di tepi pantai di kompleks pertokoan di kota lama Kupang, di wilayah Kelurahan Lai-Lai Besi Koepan, LLBK.

Saat itu, bangkai ribuan ikan tongkol kecil dan sedang berhamburan di tepi pantai.

Bangkai Ikan-ikan tongkol tersebut, menebarkan aroma bau busuk yang mengganggu aktivitas masyarakat baik pengusaha toko maupun warga yang berbelanja di toko-toko di bilangan Jalan Siliwangi Kota Kupang.

Tak diketahui siapa oknum yang membuang-buang ikan yang diduga tak laku dijual tersebut.

Dalam video yang beredar itu, terdengar suara seorang pria dan wanita yang sedang mendiskusikan ulah oknum yang tidak bertanggungjawab, membuang ikan di tepian pantai tersebut.

Terdengar pula suara pria itu menyebutkan bahwa ikan yang dibuang itu, kemungkinan hasil tangkapan para nelayan di Flores Timur dan Lembata.

Ikan dari Flores Timur dan Lembata itu dijual ke Kupang. Sayangnya, ikan yang tak laku dijual tersebut, kemudian dibuang begitu saja di tepi pantai Kota Kupang.

Hingga saat ini, belum diketahui siapa oknum yang membuang ikan di tepi pantai tersebut. Namun perbuatannya itu mengundang kecaman dari pelbagai pihak,

VIDEO - Kronologis ASN Alor NTT Positif Corona, Studi di Yogyakarta hingga Jenguk Keluarga di Bali

VIDEO - Cegah Corona NTT : Bank NTT Lewoleba Serahkan Bantuan Tempat Cuci Tangan Bagi Pemda Lembata

VIDEO - Bangkai Ribuan Ikan Tongkol Yang Membusuk, Terdampar di Pantai Kota Kupang

Sementara itu, melihat ulah oknum pedagang seperti terekam dalam video ini, bukan mustahil, bila ikan yang berserakkan di tepi pantai di kompleks pertokoan kota lama Kupang, merupakan ulah oknum pedagang yang lainnya.

“Kami berharap agar kasus membuang ikan di tepi pantai seperti yang terjadi baru-baru ini, jangan terulang lagi pada hari-hari yang akan datang,” ujar seorang warga.

Alasannya, bangkai ikan yang dibuang di pantai itu bisa juga berdampak terhadap pencemaran lingkungan laut sekaligus membahayakan ekosistem di laut.

Sementara dampak terhadap masyarakat, adalah polusi udara karena aroma bau busuk yang bersumber dari bangkai ribuan ikan jenis tongkol itu.

Ikan yang berhamburan di pinggir pantai itu kemudian dipungut masyarakat lalu dikuburkan di tepi pantai itu. (POS-KUPANG.COM, Frans Krowin)

Tonton, Like  and Share Youtube  Channel POS-KUPANG.COM

(POS-KUPANG.COM)

Ingat SUBSCRIBE, SHARE dan tinggalkan jejak di kolom KOMENTAR.

Update info terkini :via: https://kupang.tribunnews.com/

Instagram poskupangcom : https://www.instagram.com/poskupangcom/?hl=id

Facebook : POS-KUPANG.COM: https://bit.ly/2WhHTdQ

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved