Virus Corona
Tega! Walikota Ini Malah Dibunuh Setelah Terapkan Lock Down Demi Selamatkan Warga dari Virus Corona
Tega! Walikota Ini Malah Dibunuh Setelah Terapkan Lock Down Demi Selamatkan Warga dari Virus Corona
Melansir dari The Sun, penduduk dilarang bepergian tanpa seizin pihak berwajib, kata pejabat setempat melalui media sosial.
Warga yang hendak keluar rumah harus izin terlebih dahulu.
Pemerintah provinsi tersebut melaporkan satu kasus positif pada Sabtu.
Menurut keterangan pejabat setempat, orang yang terinfeksi telah melakukan kontak dengan dua dokter yang bekerja di Jia.
Kedua dokter itu dinyatakan postif virus corona walaupun tidak menunjukkan gejala.
Kasus ini terjadi ketika Yunnan, provinsi yang berbatasan langsung dengan Myanmar, Laos dan Vietnam melarang warganya meninggalkan pelabuhan.
• Heboh! Faisal Harris Tak Makan Masakan Sarita Abdul Mukti Takut Disantet Jennifer Dunn Balas Dendam?
• Bupati dan Wabup Tinjau Lokasi Karantina Pasien OPD di RSUD Manggarai Timur, Begini Kondisinya
• Obat Covid-19 Terus Dikembangkan, China Mulai Meneliti Kemanjuran dan Keamanan Obat Carrimycin
• Dukung Gerakan Solidaritas Peduli Covid 19, BBPP Kupang Salurkan Paket Sembako
• Dukung Gerakan Solidaritas Peduli Covid 19, BBPP Kupang Salurkan Paket Sembako
Pihak berwajib berusaha mencegah warganya kembali dengan penyakit tersebut.
Sementara itu, Shanghai yang merupakan kota terbesar di China telah menutup tempat-tempat wisata.
Beberapa waktu lalu, kota tersebut telah membuka kembali tempat-tempat hiburan termasuk bar.
Tetapi hanya berlangsung singkat karena kini terpaksa ditutup kembali.
Para ilmuwan mengatakan, orang yang terinfeksi tapi tak menunjukkan gejala Covid-19 sangat mudah menyebarkan virus ke orang lain.
Sebab mereka sendiri mungkin tak menyadari bahwa dalam dirinya terdapat virus.
Sementara banyak negara yang tidak mengetes warganya kecuali mereka mengalami gejala.
China telah melaporkan jumlah total kasus dan kematian yang terjadi di negaranya pada 19 Maret 2020 lalu.
Namun, laporan intelegen AS menyimpulkan bahwa China tak melaporkan data yang sesungguhnya.