Bupati dan Wabup Tinjau Lokasi Karantina Pasien OPD di RSUD Manggarai Timur, Begini Kondisinya

Bupati Manggarai Timur (Matim) Agas Andreas bersama Wakil bupati (Wabup) Matim Jaghur Stefanus meninjau RSUD Manggarai Timur (Mati

Penulis: Robert Ropo | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Bupati Matim Agas Andreas sedang pantau ruangan karantina di RSUD Matim 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU---Bupati Manggarai Timur (Matim) Agas Andreas bersama Wakil bupati (Wabup) Matim Jaghur Stefanus meninjau RSUD Manggarai Timur (Matim). RSUD Matim akan dijadikan tempat karantina terpusat bagi para pelaku perjalanan maupun orang dalam pemantauan (ODP).

Kegiatan peninjauan itu berlangsung, Kamis (8/4/2020) siang. Hadir juga dalam kesempatan itu Kapolres Matim, AKBP Nugroho Arie Siswanto, Sekda Matim Boni Hasudungan, Anggota DPRD Matim, Ketua TP PKK Kabupaten Matim Ny Theresia Wisang, sejumlah pimpinan OPD terkait dan Direktur RSUD Matim dr Emilia H. Y. Dorsi serta para petugas medis.

Bupati Agas dalam kesempatan itu mengatakan, demi penanggulangan bencana non alam covid-19, maka Pemda Matim menyiapkan lokasi karantina secara terpusat di RSUD Matim. Sejauh ini isolasi secara mandiri di rumah tidak efektif dan sulit dikontrol oleh petugas.

"Mengapa perlu dilakukan karantina terpusat di penampungan karena pemerintah melihat bahwa isolasi mandiri yang dilakukan OPD kurang efektif. Selain itu, peningkatan jumlah OPD di Kabupaten Matim dari hari ke hari seiring dengan meningkatnya pelaku perjalanan mulai mengkwatirkan serta kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat menjadi alasan sehingga kita butuhkan karantina terpusat, apalagi keberadaan para OPD di lingkungan masyarakat tidak sedikit yang ditolak oleh masyarakat sekitar,"jelas Bupati Agas.

Obat Covid-19 Terus Dikembangkan, China Mulai Meneliti Kemanjuran dan Keamanan Obat Carrimycin

Menurut Bupati Agas, stigma sosial ini akan sangat berdampak pada kesehatan fisik dan mental para ODP. Sementara pemerintah menginginkan dan sudah menjadi kewajiban untuk semua lapisan masyarakat harus dilindungi dan kondisi sehat jiwa dan raga.

Dengan karantina terpusat, kata bupati Agas, para OPD akan dipantau setiap saat keadaan klinisnya, diperhatikan juga makan minum sesuai standar gizi untuk menjaga sistem imun tubuh yang bersangkutan. Jumlah ODP hingga 7 April 2020 di Matim sebanyak 34 orang.

57 PDP Covid-19 di Rumah Sakit Pusat Hasan Sadikin Bandung Sembuh, 54 Lainnya Masih Dirawat

Wabup Agas juga menjelaskan, sebanyak 44 tempat tidur yang disiapkan di RSUD untuk karantina. Dengan jumlah tenaga medis yang disiapkan di shelter (penampungan) ODP yakni 4 orang dokter, 25 orang perawat, 10 orang bidan, 5 orang analis, 3 orang apoteker, 3 orang tenaga kesehatan lingkungan, 3 orang tenaga gizi dan tenaga penunjang lainya seperti cleaning service, security, tenaga dapur dan laundry.

"Setelah kita lihat memang sangat bagus untuk semua ruangan yang ada, fasilitas semua dilengkapi. Sehingga warga yang dikarantina benar-benar nyaman selama menjalani karantina selama 14 hari,"ungkap bupati Agas.

Dikatakan Wabup Agas, untuk mencegah wabah virus corona ini masyarakat diminta dengan tegas harus mengikuti protokoler Pemerintah terkait social distancing dan physical distancing, tetap berdiam diri di rumah, sering berolahraga, mencuci tangan dengan sabun atau hand zanitizer dan lain sebagainya.

"Sampai hari ini, NTT belum zona merah, mari kita bersama-sama bekerja melawan covid-19 ini dan juga berdoa semoga pandemi covid-19 ini segera berlalu,"pungkas bupati Agas. (*)

Bupati Matim Agas Andreas sedang pantau ruangan karantina di RSUD Matim
Bupati Matim Agas Andreas sedang pantau ruangan karantina di RSUD Matim (POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved