Virus Corona
Analisa Batuk dan Suara, Smartphone atau Laptop Bisa Deteksi Seseorang Terinfeksi Virus Corona
Aplikasi ini adalah hasil pengembangan sekelompok peneliti dari Universitas Carneige Mellon, di Pennsylvania, Amerika Serikat.
Pengembangan aplikasi terkendala karena para peneliti mengerjakannya dari rumah masing-masing.
Sebab, sebagaimana kebanyakan kampus di dunia, University of Carnegige Mellon juga ditutup karena pandemi Covid-19.
Dari rumah masing-masing, mereka mengumpulkan data suara pasien positif Covid-19 untuk melatih algoritma.
Mereka juga dibantu oleh para peneliti dari negara lain untuk mengumpulkan data.
Tim tidak hanya mengumpulkan suara dari pasien positif Covid-19 tapi juga penderita virus lain.
Hal itu dimaksudkan agar algoritma terlatih mendeteksi suara yang disebabkan virus berbeda.
Mereka juga mencari video wawancara pasien positif Covid-19 dari situs berita.
• Mengenang Glenn Fredly: Lirik Lagu Kasih Putih, Terserah, Cinta dan Rahasia, Lengkap Chord Gitar
• Jadwal Film dan Acara TV Kamis 9 April 2020 Trans TV, RCTI, SCTV, GTV, Indosiar, ANTV dan MNCTV
"Kami memiliki sampel orang yang sehat, kami punya sampel orang yang mungkin saja terjangkit flu, dan juga semua rekaman batuk yang berbeda-beda, bagaimana batuk di luar sana yang kemudian bisa mengarah ke suatu titik pembeda," jelas Striner.
Striner mengatakan, aplikasi ini akan memberikan hasil false positive ketimbang false negative.
False positive akan menunjukan hasil yang mungkin saja positif namun bukan berarti seseorang benar-benar terinfeksi Covid-19, sehingga harus melakukan uji laboratorium.
Sementara, false negative mungkin saja menunjukan hasil negatif, tapi bukan berarti orang tersebut benar-benar tidak terinfeksi.
"Jika Anda memberi keterangan false negative, maka mereka akan berjalan-jalan dan bisa membuat banyak orang sakit, dibanding memberikan keterangan false positive lebih banyak, mungkin beberapa orang mendapatkan hasil tes yang tidak mereka butuhkan," jelas Striner.
Akurasi belum teruji
Untuk sekarang, masih belum bisa dipastikan seberapa akurat aplikasi ini mendeteksi infeksi Covid-19.
Baik Striner dan Sigh mengatakan, apapun hasil tes dari aplikasi tidak bisa digunakan sebagai saran medis.