Virus Corona

5 Tips Ampuh Tetap Sehat Saat Tinggal Bareng Orang Terinfeksi Virus Corona, Nomor 2 Paling Mudah

5 Tips Ampuh Tetap Sehat Saat Tinggal Bareng Orang Terinfeksi Virus Corona, Nomor 2 Paling Mudah

Editor: maria anitoda
(Shutterstock)
5 Tips Ampuh Tetap Sehat Saat Tinggal Bareng Orang Terinfeksi Virus Corona, Nomor 2 Paling Mudah 

Sudah tahu cara paling ampuh agar selalu sehat walaupun tinggal bareng mereka yang begejala atau terinfeksi virus corona? Nah jangan panik ini tipsnya

POS-KUPANG.COM - Mayoritas pasien positif virus corona (Covid-19) menunjukkan gejala.

Misalnya demam, batuk kering, sakit tenggorokan, menggigil, kelelahan, pilek, diare, sesak napas, nyeri dada, dan radang paru-paru.

Taukah Kamu Berapa Biaya Pengobatan Virus Corona di RS Jika Positif? Andrea Dian Ungkap Faktanya

Penyakit Jembrana, Musuh Utama Sapi Bali

Dulu Bela Puput Nastiti Devi Buang Veronica Tan Ini Foto Lawas Masa Muda Ibu Ahok BTP Bikin Syok Loh

Jadwal Acara TV Malam Ini, Selasa 7 April: Jangan Lewatkan The Lost Battalion di GTV Pukul 23.30 WIB

Namun nyatanya ada juga yang terlihat sehat, tetapi ia merupakan carrier atau pembawa virus.

Ada pula yang telah dites positif Covid-19 tetapi karena kondisi kesehatannya baik, maka ia diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Lalu bagaimana jika kita tinggal bersama mereka dengan gejala ringan atau telah terinfeksi virus corona?

Apa yang harus dilakukan?

Melansir Huffpost pada Selasa (7/4/2020), jika ada anggota keluarga Anda yang positif virus corona namun menunjukkan gejala ringan dan diminta untuk isolasi mandiri, bersiaplah melakukan sejumlah hal di rumah.

Pastikan Anda sehat dan jaga anggota keluarga lainnya

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menjaga diri dari rasa panik.

Merawat seseorang dengan Covid-19 dapat dilakukan di rumah jika mempunyai gejala ringan.

"Jika seseorang dalam rumah tangga Anda didiagnosis dan memiliki gejala ringan, tujuannya adalah isolasi diri untuk orang yang sakit sampai ia sembuh. Hal ini untuk membatasi penyebaran infeksi," kata seorang dokter dan Direktur Medis Pesisir Pantai Timur Sachin Nagrani.

Lakukan beberapa hal berikut ini:

Kamar terpisah

CDC merekomendasikan agar orang sakit tinggal di satu ruangan yang jauh dari penghuni rumah lainnya.

Artinya, siapkan kamar terpisah.

Jika memungkinkan, penderita sebaiknya menggunakan kamar mandi terpisah.

Bersihkan barang di rumah

Usahakan permukaan yang sering disentuh seperti meja dan gagang pintu dalam kondisi sebersih mungkin.

CDC menyarankan untuk menggunakan semprotan pembersih rumah atau tisu.

Jaga kebersihan

Orang yang merawat seseorang dengan Covid-19 perlu menyediakan makanan bagi penderita virus.

Apabila berada di dekat orang yang sakit, wajib menggunakan masker, dan menjaga jarak minimal enam kaki.

Piring yang digunakan penderita harus dicuci dengan sabun dan air, kemudian dibilas di larutan pemutih atau dapat dicuci dalam disinfektan mesin cuci piring jika memilikinya.

Setiap kali melakukan kontak dengan orang yang sakit, cuci tangan dengan benar selama 20 detik.

Apabila tidak tersedia sabun dan air, Anda dapat menggunakan pembersih tangan yang setidaknya mengandung alkohol 60 persen.

Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.

Jangan biarkan orang yang sakit merasa terisolasi

Masih ada cara untuk membuat orang yang Anda sayangi merasa menjadi bagian dari anggota keluarga, meskipun untuk sementara waktu mereka tidak dapat meninggalkan kamarnya.

Anda dapat melakukan video call untuk menjaga semangat mereka walaupun secara fisik terisolasi.

Pantau gejala

Jika orang yang sakit menunjukkan gejala yang semakin memburuk, hubungi penyedia layanan kesehatan.

Gejala tersebut termasuk deman terus menerus, sesak napas, dan nyeri dada.

Baca juga berita lainnya:

 Pandemi Virus Corona atau Covid-19 saat ini menginfeksi sekitar  734.931 orang di seluru dunia.

Dari jumlah tersebut 34.780 orang di antaranya meninggal dunia, menurut data dari Worldometers.

Di Indonesia sendiri, tercatat sudah ada 1.414 orang yang terinfeksi per Senin (30/3/2020).

Hingga saat ini, belum ada obat khusus yang secara klinis terbukti meringankan gejala ataupun mempercepat penyembuhan Covid-19.

Namun, menurut CDC, sebagian besar pasien virus corona hanya mengalami gejala yang ringan saja.

Mereka pun bisa sembuh sendiri di rumah.

Dilansir Business Insider, seorang dokter dari Harvard Medical School, Abraar Karan berkata manajemen diri terhadap gejala virus corona di rumah mirip dengan flu pada umumnya.

Yaitu, penderita harus beristirahat, minum air putih yang cukup, dan mengisolasi diri dari anggota keluarga yang lain.

Saran yang terakhir itu, yaitu isolasi diri, adalah yang sangat penting dilakukan.

Abraar Karan berkata pasien dengan gejala Covid-19 ringan dapat menggunakan obat bebas seperti Tylenol untuk mengatasi demam akibat virus corona.

Sedangkan untuk NSAID, seperti Ibuprofen, Advil, dan Motrin, Abraar Karan menyebut masih ada perdebatan apakah obat-obatan itu malah memperparah gejala Covid-19.

Sementara itu, Rishi Desai, kepala petugas medis di Osmosis, turut memberikan sarannya soal penanganan virus corona di rumah.

Rishi Desai mengatakan orang yang sakit harus tidur sendirian di rumah.

Ia juga harus menggunakan kamar mandi yang terpisah dan sebisa mungkin jangan keluar rumah.

Selanjutnya, menurut Rishi Desai, minum air dengan sedikit gula dan garam (daripada hanya air saja) sebenarnya bisa membantu tubuh menyerap cairan.

Pasien yang merawat diri di rumah juga harus memperhatian gejala mereka, apakah membaik atau semakin parah.

"Jika muncul gejala seperti sesak napas, lemas parah, kekurangan oksigen yang ditandai dengan kebiru-biruan di sekitar bibir, maka segeralah cari perawatan di unit gawat darurat," ucap dokter Michael Gross, kepala petugas medis di Huntington Hospital.

Selain tetap dikarantina dan mendesinfeksi permukaan setiap hari, mereka yang positif virus corona harus memberitahukannya kepada siapa pun yang sempat mereka temui.

"Orang-orang itu harus sadar bahwa mereka mungkin telah tertular sehingga mereka dapat memonitor sendiri gejalanya. Ini yang disebut pelacakan kontak," ucap Rishi Desai.

* 6 Ciri-ciri Covid-19 dan Gejala Virus Corona Ringan: Lelah hingga Nafsu Makan Hilang

Seperti yang dilansir Daily Mirror, inilah 6 gejala ringan virus corona yang juga harus mendapatkan perhatian.

1. Kehilangan indra perasa dan penciuman

Selama beberapa minggu terakhir, Asosiasi Inggris Otorhinolaryngology memperingatkan, kehilangan indra penciuman dan indra perasa mungkin berarti Anda menderita Covid-19.

Spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) merekomendasikan siapa saja yang memiliki gejala seperti itu untuk segera mengisolasi diri.

Telah dikemukakan, fenomena tersebut mungkin disebabkan oleh sel-sel pembunuh virus corona yang hinggap di hidung dan tenggorokan.

"Bukti dari negara lain, titik masuk virus corona seringkali pada daerah mata, hidung dan tenggorokan," kata Asosiasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Kami juga telah mengidentifikasi gejala baru (kehilangan indera penciuman dan rasa) yang mungkin berarti, orang itu harus mengisolasi diri untuk mengurangi penyebaran virus."

Seoang pria bernama Ryan Van Waterschoot dirawat di rumah sakit dengan mengandalkan masker oksigen setelah ia didiagnosis positif Covid-19.

Sehari setelah ia kehilangan indera penciuman dan baunya, ia tidak bisa bergerak.

2. Kelehahan Fisik

Gejala umum lainnya dari Covid-19, seperti virus atau flu pada umumnya, yaitu merasa lemas dan kelelahan.

Memang beristirahat adalah hal yang dianjurkan ketika seseorang sakit.

Namun, saat seseorang lelah tapi tidak bisa tidur karena batuk dan sulit bernapas, kondisi itu dapat membuatnya menjadi lebih sulit.

Jaimuay Sae-ung (73) adalah warga negara Thailand pertama yang terjangkit virus corona pada Desember tahun lalu.

Meskipun memiliki masalah kesehatan lain, termasuk masalah jantung, Jaimuay berhasil sembuh setelah dokter mengisolasinya di sebuah rumah sakit di Thailand untuk perawatan.

"Saya baru tahu saya terkena virus corona setelah saya datang ke rumah sakit," kata ibu tujuh anak itu kepada Sky News.

"Aku merasa sedih, sedikit terkejut, lemas dan lelah dan aku nafsu bisa makan."

3. Kelelahan mental

Meskipun kelelahan mental belum secara resmi dicatat sebagai gejala, penderita Covid-19 melaporkan mengalami kelelahan mental.

Thea Jourdan mengatakan kepada The Daily Mail, dia pertama kali berpikir dia mungkin terinfeksi ketika merasakan rasa gatal di tenggorokan dan sakit kepala.

Ibu tiga anak itu kemudian mulai mengalami kabut otak.

"Awalnya saya merasa lelah yang memaksa saya untuk pergi ke tempat tidur. Saya tidak memiliki batuk yang parah dan saya juga tidak demam," kata wanita Hampshire itu kepada media.

"Tapi aku punya sensasi aneh di dalam paru-paruku, hampir seperti menghirup bedak."

4. Kehilangan nafsu makan

Pada tingkat yang berbeda-beda, mereka yang terkena virus corona mengeluh kehilangan nafsu makan.

Sebagian pasien mungkin hanya sedikit kehilangan nafsu makannya.

Namun, orang lain, seperti blogger balap Stephen Power misalnya, ia tidak punya keinginan makan sama sekali.

Stephen Power curiga dia terkena penyakit itu saat di Cheltenham Festival.

Pria asal London Barat Laut itu berkata: "Saya sudah berada di tempat tidur dengan demam yang parah, sakit kepala, batuk ringan & sakit punggung selama hampir empat hari sekarang, saya benar-benar kelelahan dan tidak memiliki keinginan untuk bergerak atau makan."

5. Sakit perut

Seperti kehilangan nafsu makan, sakit perut tidak dianggap sebagai tanda ada sesuatu yang berbahaya.

Namun, sebuah studi yang baru diterbitkan oleh American Journal of Gastroenterology mengaitkan masalah perut dengan Covid-19.

Mereka menemukan, 48,5 persen dari 204 orang yang telah terinfeksi oleh virus corona di pProvinsi Hubei China memiliki masalah pencernaan seperti diare.

Penderita bernama Isla Haslam mengatakan kepada The Sun Online, ia bangun pada hari kedua sakitnya dengan perut yang sakit.

Wanita berusia 29 tahun itu menganggapnya sebagai ketidaknyamanan pencernaan biasa sebelum mengalami sakit tenggorokan keesokan harinya.

6. Sakit mata

Taukah Kamu Berapa Biaya Pengobatan Virus Corona di RS Jika Positif? Andrea Dian Ungkap Faktanya

Penyakit Jembrana, Musuh Utama Sapi Bali

Yudit Kecam Aksi Sadis Jhon Nome, Habisi Nyawa Bocah 1 Tahun

Jadwal Acara TV Malam Ini, Selasa 7 April: Jangan Lewatkan The Lost Battalion di GTV Pukul 23.30 WIB

Harga Emas Antam dan UBS Selisih Rp 7.000

Gejala virus corona lainnya itu sakit pada mata atau mata mengalami sensasi terbakar.

Sakit pada mata itu berbeda dengan rasa gatal dan iritasi yang dihadapi seseorang saat ia menderita hayfever atau alergi lainnya.

Jenis gatal dan iritasi ini juga dapat terjadi ketika seseorang berada di antara kabut, asap, debu, jamur, dan bahkan binatang.

Satu-satunya perbedaan antara kasus-kasus itu dan kasus-kasus yang dijelaskan oleh pasien Covid-19 adalah bahwa virus corona memicu gejala sakit pada mata (sensasi terbakar) dan bukan faktor eksternal seperti hewan peliharaan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/04/062626765/tinggal-bersama-orang-dengan-gejala-atau-terinfeksi-virus-corona-apa-yang?page=all#page4

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved