Mengapa di Indonesia Jumlah Pasien Corona Meninggal Lebih Banyak dari yang Sembuh,Penjelasan Pakar?
Mengapa di Indonesia Jumlah Pasien Corona Meninggal Lebih Banyak dari yang Sembuh,Penjelasan Pakar?
Baca Juga: Pengakuan Ahmad Dhani, Ceritakan Masa Kelamnya Sering Ditonjok Maia Estianty: Tapi di Masyarakat Saya Adalah Pelaku KDRT
dr. Erlina menyebutkan, ada kemungkinan saat itu adanya keterbatasan dari laboratorium.
Diketahui terdapat jumlah laboratorium yang sedikit untuk melakukan pemeriksaan corona.
Kemudian juga sempat terdapat masalah mengenai laboratorium yang kini telah diperbaiki oleh pemerintah.
Sehingga menurut dr. Erlina wajar apabila angka kematian terlihat sangat tinggi.
Baca Juga: Nasib Mengenaskan ABG yang Hendak Jadi Pager Ayu, Dibuntuti lalu Dicekek hingga Tewas, Sesudah Itu Diperkosa dengan Teganya
"Ini tidak dilakukan, karena waktu itu barangkali ada keterbatasan kapasitas laboratorium," tutur dr. Erlina.
"Jumlahnya sedikit dan terdapat masalah di sana sini yang sekarang pemerintah berusaha memperbaiki."
"Jadi tentu saja kalau pembaginya sedikit seolah-olah jadi besar," lanjutnya.

Jumlah rumah sakit rujukan yang tersebar di seluruh Indonesia juga terbatas.
Baca Juga: Dituding Goda Istri Orang, Penabuh Gendang Tampan Ini Bongkar Status Hubungan Nella Kharisma dan Cak Malik yang Selama Ini Banyak Mengundang Tanya
Diketahui hanya ada 132 rumah sakit yang menerima pasien Covid-19.
dr. Erlina menambahkan, tak pernah bosan untuk mengingatkan agar tidak banyak pasien yang dirawat.
Karena untuk mendapatkan perawatan butuh tenaga medis yang lebih agar dapat memberikan pelayanan yang baik.
dr. Erlina juga merasa saat ini dinas kesehatan sudah keteteran untuk melakukan tracing.