Pemkab Lembata Harus Rutin Adakan Operasi Pasar Cegah Terjadinya Lonjakan Harga

Pihaknya juga sudah menyurati Pemkab Lembata terkait hal ini dan meminta pemerintah segera mengambil langkah strategis.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
Rickradus Wawo
Yosef Boli Muda 

Pemkab Lembata Harus Rutin Adakan Operasi Pasar Cegah Terjadinya Lonjakan Harga

POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Anggota DPRD Lembata Yosef Boli Muda mengatakan Pemerintah Kabupaten Lembata harus rutin melakukan operasi pasar guna mencegah terjadinya kenaikan harga barang menyusul pandemi Covid-19 di Indonesia.

Ditemui di Kantor DPRD Lembata, Senin (30/3/2020), Yosef mengatakan saat ini warga memang mulai merasa khawatir dan resah akan terjadinya kenaikan harga barang terutama sembako di pasaran.

Para pedagang dan pengusaha toko, kata dia, bisa saja secara sepihak menaikan harga sembako di tengah-tengah kepanikan pandemi Covid-19 dan langkah pemerintah hendak melakukan local lockdown.

Anggota dewan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menerangkan kegelisahan warga akan melonjaknya harga sembako ini sudah mulai tampak di media sosial. Banyak warganet yang mulai meneriakan kegelisahan mereka dan berharap pemerintah segera mengambil langkah strategis.

Sementara itu, anggota legislatif lainnya, Kristoforus Ricam menyebutkan Komisi II DPRD Lembata sudah melakukan rapat terbatas membahas masalah lonjakan harga ini. Komisi II sendiri akan melakukan pemantauan secara langsung di pasar dan memastikan tidak ada pedagang yang secara sepihak menaikan harga sembako.

Pihaknya juga sudah menyurati Pemkab Lembata terkait hal ini dan meminta pemerintah segera mengambil langkah strategis.

Secara terpisah, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Lembata Gabriel Bala Warat memastikan tidak ada lonjakan harga pasaran yang mencolok di pasar setelah pihaknya melakukan pendataan dan pemantauan pada 25 Maret 2020 lalu.

Gabriel menuturkan barang yang mengalami sedikit kenaikan harga itu adalah gula pasir timbangan. Ada pergeseran harga gula pasir timbangan dari 17 ribu-18 ribu rupiah perkilogram. Sedangkan gula pasir kemasan Rp 20 ribu untuk satu kilogram.

"Kondisi ini setelah saya pantau di grup para kadis perdagangan seluruh Indonesia bahwa memang stok gula pasir kita sangat terbatas, sehingga pada bulan Februari Pemerintah Indonesia mengambil langkah untuk impor.

Tapi impor juga sangat terbatas sehingga tidak mencukupi juga," papar Gabriel saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (30/3/2020)

Dia menambahkan sembako lainnya seperti beras tidak mengalami kenaikan harga. Dia mencontohkan beras bersih (MR) di pasar masih bisa didapatkan dengan harga Rp 550 ribu satu karung. Harga ini menurutnya masih normal.

Dia memastikan harga sembako di pasaran tidak mengalami lonjakan.

Stok beras di gudang-gudang toko, lanjutnya, masih tersedia 83,28 ton. Kapal-kapal yang mengangkut beras dari Sulawesi juga masih masuk seperti biasa di Lembata.

Walau Pandemi Covid 19, Penggemukan Sapi di SMK - PP Negeri Kupang Tetap Jalan

Gubernur NTT Perpanjang Masa Liburan Sekolah Hingga 21 April 2020

Tersangka Pencuri di TTU Diancam Hukuman Tujuh Tahun Penjara

Meskipun demikian, dia tetap mengimbau para pedagang supaya tidak memanfaatkan kondisi pandemi Covid-19 dengan menaikan harga barang dan sembako di pasaran.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved