Isak Tangis Keluarga Sambut Kedatangan Jenazah Almarhum Fidelis Pranda

penghormatan kepada almarhum Fidelis Pranda selanjutnya diberikan kepada Blasius Jeramun serta para pelayat lainnya.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/GECIO VIANA
Jenazah almarhum Fidelis Pranda saat tiba di kargo Bandara Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, Rabu (18/3/2020). 

Isak Tangis Keluarga Sambut Kedatangan Jenazah Almarhum Fidelis Pranda

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO -- Isak tangis keluarga mewarnai penyambutan jenazah Almarhum Fidelis Pranda di kargo Bandara Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, Rabu (18/3/2020).

Jenazah yang diterbangkan menggunakan pesawat terbang dari Denpasar, Bali tiba sekitar pukul 10.30 Wita.

Pihak keluarga sejak Rabu pagi telah menunggu kedatangan jenazah mantan Bupati Manggarai Barat pertama itu.

Isak tangis semakin menjadi-jadi saat Else Pranda, istri almarhum Fidelis Pranda, tiba terlebih dahulu di area kargo bandara.

"Yang kuat ibu," kata seorang penjemput.

Sejumlah keluarga langsung menyambut Else Pranda dengan pelukan disertai tangisan.

Mengenakan baju putih, Else Pranda yang ditemani anak-anaknya hanya menangis dan tidak berkata banyak.

Sementara itu, turut hadir Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula, Wakil Bupati Manggarai Barat, drh Maria Geong, Phd; Ketua DPRD Kabupaten Mabar, Edistasius Endi, para pimpinan OPD Pemkab Mabar, kenalan dan kerabat almarhum Fidelis Pranda.

Jenazah almarhum Fidelis Pranda diusung oleh sejumlah anggota Sat Pol PP Pemkab Mabar dan disemayamkan sementara di kargo untuk menjalani prosesi adat.

Selanjutnya, jenazah dibawa menggunakan mobil ambulans RSUD Komodo Labuan Bajo dan dilakukan perarakan jenazah mengelilingi Labuan Bajo.

Adapun rute yang dilalui ratusan kendaraan bermotor yakni Bandara Komodo-Puncak Waringin-Kampung Ujung-Pasar Baru-Wae Mata-Sernaru-Lancang-Wae Bo-Wae Sambi-Pasar Batu Cermin-Polres Mabar hingga rumah duka di Perumahan Satu Golokoe Labuan Bajo.

Perarakan almarhum Fidelis Pranda yang disebut Bapak Pembangunan Kabupaten Mabar ini cukup menyita perhatian banyak warga Labuan Bajo.

Setelah tiba di rumah duka sekitar pukul 11.30 Wita, ratusan warga baik keluarga, kenalan dan pejabat daerah telah menunggu.

Jenazah almarhum Fidelis Pranda sebelum disemayamkan di rumah duka menjalani ritual adat oleh dua tokoh adat berseragam tenun lengkap dengan aksesoris dan seekor ayam jantan berwarna merah.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved