Wagub NTT Minta Jangan Panik, 6 Pelajar Sikka Negatif Corona

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur ( Wagub NTT), Josef Nae Soi mengimbau warga Kabupaten Sikka jangan panik

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Servatinus Mammilianus
Wagub NTT Josef Nae Soi saat diwawancara wartawan 

"Saya bangga dengan anak-anak saya. Mereka telah mengharumkan nama Smater dan Sikka di Jepang selama enam bulan. Mereka berada di sana untuk menjalani pertukaran pelajar. Saya bersyukur dan sangat bangga karena mereka kembali ke Smater dengan selamat, sehat, dan bebas dari virus," kata Frater Polikarpus di Maumere, Jumat kemarin.

Menurutnya, enam siswi berangkat ke Jepang pada Agustus 2019. Ketika itu Frater Polikarpus masih menjabat kepala sekolah.

Ia mengimbau publik tidak berlebihan menilai keenam siswinya, karena bisa berdampak negatif terhadap psikologis. "Ketika telah selesai program pertukaran pelajar di Jepang dan harus kembali ke tanah air, mereka telah menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan di Bandara Internasional Jepang. Ketika tiba di Jakarta di-screening lagi, begitu pula setibanya di Bandara Frans Seda Maumere di-screening lagi," terangnya.

Dalam Pengawasan

Wakil Ketua DPRD NTT, Dr Inche DP Sayuna meminta agar keenam pelajar asal Sikka yang kembali dari Jepang harus terus dalam pengawasan pemerintah. Meskipun telah dipastikan negatif virua Corona, namun kewaspadaan perlu dilakukan.

Inche berharap masyarakat tidak boleh panik berlebihan, karena pemerintah sudah sangat siaga untuk mengantisipasi berbagai hal terkait dengan penanganan virus Corona.

"Jadi terhadap enam pelajar asal Sikka, sekalipun sudah dipastikan negatif Corona tapi sebaiknya tetap ada dalam pengawasan. Di banyak kasus, sudah dikatakan negatif tapi kemudian beberapa diantaranya kemudian menunjukkan gejala," kata Inche, Jumat malam.

"Menurut saya, mereka harus ada dalam pengawasan khusus pihak rumah sakit sampai beberapa waktu. Pengawasan ini bertujuan untuk memantau gejala yang akan timbul kemudian," ujarnya.

Anggota DPRD NTT asal Kaupaten Sikka, Emanuel Kolfidus memberi ucapan proficiat untuk duta-duta asal Sikka.

Politisi PDIP ini mengimbau agar tidak ada kepanikan pasca kepulangan enam siswi. "Kita ikuti penjelasan Kadis Kesehatan bahwa ke enam anak kita itu telah melalui prosedur pemeriksaan kesehatan sesuai standar WHO sejak di Jepang dan juga ketika tiba di Jakarta. Mereka dinyatakan sehat dan layak terbang. Karena itu, diharapkan tidak ada kepanikan, dan komentar yang tidak perlu," kata Emanuel.

"Namun demi kebaikan bersama, kita boleh menyarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka atas kerja sama dengan pihak orangtua dan keluarga untuk menindaklanjuti prosedur kesehatan WHO," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Jepang merupakan salah satu negara terserang virus Corona. Per awal Maret 2020, kasus virus Corona di Jepang tembus 1.000 kasus. Di antara 1.000 pasien, 12 orang dinyatakan meninggal dunia dan virus menyebar ke berbagai penjuru Negeri Sakura.

Penyebaran virus Corona turut membuat pemerintah Jepang membatalkan upacara peringatan gempa Tohoku yang jatuh pada 11 Maret. Pemerintah Jepang juga tidak membolehkan masyarakat berkumpul dalam jumlah besar. Sekolah-sekolah pun tutup dan banyak kantor menyarankan pegawai kerja dari rumah. (yel/ius/kompas.com/cnn)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved