Wagub NTT Minta Jangan Panik, 6 Pelajar Sikka Negatif Corona
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur ( Wagub NTT), Josef Nae Soi mengimbau warga Kabupaten Sikka jangan panik
POS-KUPANG.COM -| KUPANG -Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur ( Wagub NTT), Josef Nae Soi mengimbau warga Kabupaten Sikka jangan panik berlebihan setelah mengetahui enam pelajar baru pulang dari Jepang. Keenam siswi SMAK Frateran Maumere yang mengikuti program pertukaran pelajar Asia Kakehashi Project telah melewati pemeriksaan kesehatan sesuai standar WHO (World Health Organization).
"Kalau kita waspada itu penting, tetapi kewaspadaan bukan untuk kemudian jadi kepanikan yang berlebihan. Keenam anak kita itu, telah melewati pemeriksaan kesehatan dengan standar WHO," kata Wagub Josef ketika dikofirmasi, Jumat (13/3) malam.
• Bandara El Tari Kupang Steril
"Memang sesuai aturan mereka tidak boleh berinteraksi dulu selama 14 hari. Waktu 14 hari itu adalah waktu untuk pengawasan dan observasi oleh petugas kesehatan," tambahnya.
Menurut Wagub Josef, sejak keluar dari Jepang, keenam siswi itu telah mengikuti semua tahapan pemeriksaan sesuai standar WHO.
"Baik itu, observasi atau pemeriksaan kesehatan, anak-anak kita itu taat dan mengikuti semua prosedur. Mereka telah dinyatakan negatif Covid-19 atau sehat sehingga bisa terbang kembali ke Indonesia, NTT," ujar Wagub Josef.
Mantan anggota DPR RI dari Partai Golkar ini mengingatkan warga tetap mewaspadai dengan menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh. "Waspada ok, tapi tidak usah panik. Saya baru pulang dari Equador bersama istri dan juga anak-anak dari Sumba Timur dan kami tetap sehat," imbuhnya.
Menurutnya, virus Corona mirip seperti flu biasa sehingga dapat diatasi juga dengan mengkonsumsi makanan bergizi, menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh. "Kalau ada kelor di pekarangan rumah, saya anjurkan makan kelor. Begitu juga kalau ada daun pepaya juga silakan makan," ucapnya.
Wagub Josef mengutarakan, ada ahli yang mengatakan jika stamina tubuh seseorang kuat atau fit dan apabila ada virus Corona, maka virus itu dengan sendirinya mati. "Jadi ketahanan tubuh penting agar dapat menghalau atau membunuh berbagai virus yang masuk ke dalam tubuh," tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, memastikan enam siswa SMAK Frateran (Smater) Maumere negatif Corona. "Enam anak yang barusan pulang dari Jepang itu negatif Corona. Mereka bebas dari Corona," tegas Herlemus di Maumere, Jumat (13/3).
Ia menjelaskan, keenam siswi ketika keluar dari Jepang menjalani screening dari petugas Bandara Internasional Jepang.
"Hasil screening oleh otoritas Jepang menunjukkan bahwa enam siswi itu bebas dari Corona. Begitu pula ketika tiba di Jakarta, mereka di-screening dan hasilnya negatif. Tiba di Bandara Frans Seda Maumere, petugas lakukan screening lagi dan hasilnya juga negatif. Jadi saya pastikan bahwa enam siswa Smater itu bebas dari Corona," papar Herlemus.
Meski negatif Corona, Herlemus mengatakan sesuai peraturan WHO, setiap orang yang pulang dari negara terinveksi Corona diwajibkan menjalani proses observasi selama 14 hari.
"Mereka berada di salah satu negara yang terinfeksi Corona, maka mereka diwajibkan diobservasi/dipantau oleh petugas selama 14 hari. Mereka tinggal di rumah masing-masing. Selama masa observasi, mereka dilarang melakukan komunikasi dengan dunia luar," ujar Herlemus.
Sekretaris Dinas Kesehatan Sikka, dr Clara Francis menambahkan, masa karantina enam siswi hingga 23 Maret. "Untuk sementara semua terpantau dalam kondisi sehat. Belum ada yang melaporkan keluhan," katanya.
Ketua Yayasan Pusat Mardi Wiyata Malang, Frater M. Polikarpus, BHK menyatakan kebanggaannya terhadap enam siswinya.