Pasien DBD Dari Keluarga Kurang Mampu Tidak Dipungut Biaya di RSUD Atambua

keluarga pasien dengan rasa senang dan sambil tersenyum menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Belu.

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/TENIS JENAHAS
Bupati Belu, Willybrodus Lay menjenguk dan mengecek kondisi pasien deman berdarah dengue (DBD) di RSUD Mgr. Gabriel Manek, Kamis (12/3/2020). 

Kepada POS KUPANG.COM, Bupati Willy Lay mengatakan, di situasi seperti saat ini, negara harus hadir untuk membantu masyarakat. Sebagai bupati, ia datang mengecek kondisi pasien sekaligus mendengar keluhan dari keluarga pasien.

Dari keluhan yang didengarnya, Willy Lay menghimbau kepada masyarakat agar setiap gejala sakit sekecil apapun harus diperiksa dan dibawa ke puskesmas atau rumah sakit. Bagi keluarga yang tidak mampu tidak perlu memikirkan biaya karen biaya adalah urusan pemerintah.

"Pada situasi seperti ini negara harus hadir. Saat ini lagi mewabah DBD. Bagi masyarakat yang punya BPJS dan tidak punya BPJS semua datang saja. Tidak usah pikir biaya. Bagi keluarga yang tidak mampu bisa ambil surat keterangan dari desa kelurahan. Yang tidak ada surat keterangan juga dilayani. Jadi datang periksa dulu. Tidak perlu pikir biaya. Biaya itu urusan pemerintah", tegas Bupati Willy Lay.

Willy Lay juga sudah memerintahkan Kabag Tata Pemerintahan agar segera menyurati camat dan kepala desa agar melayani segera masyarakat yang membutuhkan surat keterangan tidak mampu untuk dibawa ke rumah sakit atau puskesmas. Dalam himbuan tersebut, ditegaskan pula agar camat dan kelapa desa tidak boleh mempersulit masyarakat yang mengurus surat keterangan tidak mampu. Jika ada laporan dari masyarakat bahwa pemerintah desa/kelurahan mempersulit masyarakat maka Bupati akan menggambil sikap tegas.

Selain camat, kepala desa dan lurah, Bupati Willy Lay juga menegaskan kepada Direktur RSUD Atambua, para kepala puskesmas dan para petugas medis agar masalah administrasi jangan sampai menghambat penanganan kepada pasien. Pasien yang datang ke setiap fasilitas kesehatan harus segera ditangani lebih awal bukan administrasi.

Dua Peringatan Dini Soal Prediksi Cuaca di NTT Hari Ini, Yuk Simak !

Rekor Buruk Bayangi Dejan Antonic Saat Skuad PSS Sleman Bertemu Persib Bandung, Apa Saja?

Listrik dan Singnal Telekomsel di Desa Mbatakapidu, Sumba Timur Belum Ada

Direktur RSUD Atambua, dr. Bathseba Elena Corputty, MRS kepada Pos Kupang.Com mengatakan, jumlah pasien DBD yang sedang dirawat saat ini sebanyak 83 pasien. Pasien anak sebanyak 64 dan dewasa 19 orang. Pasien yang dirawat itu berasal dari Kabupaten Belu, TTU dan Malaka. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,
Teni Jenahas).

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved