VIDEO - Janda Ini Terpaksa Tidur di Pinggir Jalan Setelah Kiosnya Dibongkar Paksa Satpol PP
VIDEO - Janda Ini Terpaksa Tidur di Pinggir Jalan Setelah Satpol PP Bongkar Paksa Kiosnya. Tarocy merupakan salah seorang PKL yang ditertibkan Pol PP.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Frans Krowin
VIDEO - Janda Ini Terpaksa Tidur di Pinggir Jalan Setelah Kiosnya Dibongkar Paksa Satpol PP
POS-KUPANG.COM, KUPANG – VIDEO - Janda Ini Terpaksa Tidur di Pinggir Jalan Setelah Kiosnya Dibongkar Paksa Satpol PP
Tarocy Pareira seorang janda yang sedang sakit, terpaksa tidur di pinggir jalan, di depan Gereja St. Maria Assumpta. Ini terjadi setelah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kupang membongkar paksa kios miliknya, pada Senin (9/3/2020).
Tarocy merupakan salah seorang pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di pinggir jalan, di bilangan Jalan masuk menuju Gereja Sta. Maria Assumpta, Kota Kupang.
• VIDEO SHIO Selasa 10 Maret 2020 Shio Naga dan Monyet Beruntung Shio Kuda Ditimpa Masalah Keluarga
• VIDEO – Permintaan Daging Babi di SoE Menurun Drastis. Sejak Penyakit ASF Mewabah di TTS
• VIDEO – Anak-anak, Guru dan Orangtua Murid di Kota Kupang, Jangan Panik Hadapi Virus Corona
Ia tak punya rumah. Olehnya, ia tinggal di kiosnya bersama seorang anak dan dua cucunya.
Saat ditemui POS-KUPANG.COM, Tarocy sedang tidur di pinggir jalan. Ia sakit. Nafasnya tersengal-sengal. Meski begitu, perlahan ia bangun lalu mengusap wajahnya yang pucat.
"Mama, kenapa tidur di pinggir jalan?" tanya POS-KUPANG.COM memulai pembicaraan. "Saya tidak ada rumah. Mereka (Satpol PP Kota Kupang) sudah bongkar saya punya kios, jadi biar saya tidur di sini saja (di pinggir jalan). Saya tidak tahan berdiri, saya sedang sakit," ujarnya terbata-bata.
"Satpol PP bongkar mama punya kios. Kasihan mama ini ada sakit. Kami di sini ada sembilan kios, dibongkar semua," sahut Imelda, teman PKL Tarocy.
Tarocy mengaku ia sudah seminggu ia sakit dan belum ke dokter atau ke rumah sakit. "Saat kios dibongkar itu, saya sedang berada di dalam. Tapi mereka suruh saya keluar,” ungkap Tarocy.
Dia menuturkan, saat kiosnya dibongkar paksa oleh Satpol PP, anak dan dua cucunya sedang berada di sekolah.
Pantauan POS-KUPANG.COM, ada sembilan kios milik PKL yang dibongkar paksa oleh Satpol PP. Sebagian besar pemilik kios, tinggal di dalam tempat usahanya tersebut. Mereka tinggal bersama keluarga.
Dan, ketika dilakukan penertiban tersebut, setiap pemilik kios sibuk mengatur barang-barangnya. Sebagian barang bisa dipacking, tetapi yang lainnya tak bisa diatur, karena keburu diamankan oleh Satpol PP.
Gabriel, seorang PKL menuturkan, ia kecewa dengan pembongkaran tersebut. "Saya menyesalkan tindakan pembongkaran ini. Artinya, bolehlah pemerintah membongkar lapak jualan ini, tetapi harus juga membantu kami memindahkan barang-barang ini," ujarnya dengan nada kesal.
Sementara itu Anton. mengatakan pembongkaran tersebut tidak manusiawi pasalnya, saat pembongkaran mereka sedang tidak berada di kios.
"Saat pembongkaran itu, kami sedang tidak berada di tempat. Saat saya dan istri pulang, kami kaget karena melihat kios kami sudah rata dengan tanah. Anak saya juga saat pulang dari sekolah, langsung menangis lihat keadaan ini," tuturnya.